Mahasiswa Kukerta UNRI Adakan Sosialisasi Pencegahan Stunting Pada Balita

KILASRIAU.com  - Tahukah anda bahwa kasus stunting saat ini mengalami kenaikan? Tidak cukupnya pemenuhan gizi pada anak merupakan salah satu penyebab dari seorang anak mengalami stunting.

Tapi apasih stunting itu? Stunting sendiri merupakan kondisi ketika anak gagal tumbuh, baik itu fisik maupun otaknya. Stunting pada anak sendiri dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor, seperti faktor genetik, kurangnya asupan nutrisi mulai dari kandungan hingga lahir, infeksi berulang hingga kurangnya pengetahuan orang tua mengenai perkembangan tumbuh kembang anak yang menyebabkan ciri-ciri stunting pada anak umumnya adalah terlihat pendek dibanding dengan anak-anak seusianya.

Stunting dapat mulai terjadi pada saat masih di dalam kandungan dikarenakan kurangnya asupan gizi yang baik dari ibu saat masa kehamilan, kurangnya gizi ini akan menghambat pertumbuhan pada bayi dan bisa berlanjut hingga saat bayi telah lahir.

Namun, disamping itu agar proses tumbuh kembang pada anak berjalan dengan semestinya diperlukan asupan nutrisi yang cukup mulai dari 1000 hari kehidupannya hingga usia anak mencapai 2 tahun.

Maka dapat diketahui stunting dapat dicegah mulai dari masa kehamilan berlangsung. Untuk mencukupi nutrisi mulai dari masa kehamilan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan sehat yang bergizi seimbang salah satunya adalah biji-bijian atau kacang-kacangan, hingga susu.

Maka dari itu, Mahasiswa KUKERTA BALEK KAMPUNG UNIVERSITAS RIAU 2022 mengadakan sosialisasi mengenai pencegahan stunting pada balita dan pengolahan kedelai dalam bentuk susu kedelai untuk pemenuhan gizi ibu hamil guna menghindari stunting pada anak.

Fase pemenuhan nutrisi pada anak dimulai dari pemberian ASI sampai usia 6 bulan, dilanjutkan dengan ASI dan MPASI untuk anak usia 6-12 bulan, lalu kemudian ASI ditambah makanan keluarga untuk anak suias 12-24 bulan. Mencukupi kebutuhan anak dalam periode ini akan membentuk gizi baik dan tinggi badan normal.

Penting sekali bagi ibu hamil dan menyusui untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan dirinya dan bayi. Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik.

Dengan alasan di atas pada hari Rabu 10 Agustus 2022, dengan bekerja sama dengan pihak Posyandu Desa Ujungbatu Timur, Mahasiswa KUKERTA UNIVERSITAS RIAU 2022 melaksanakan kegiatan sosialiasasi mengenai pencegahan stunting mulai dari masa kehamilan dengan pemenuhan nutrisi dengan olahan Susu Kedelai. Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Bukittungku bertepatan dengan diadakannya kegiatan posyandu bulanan oleh pihak Posyandu.

Yang kemudian dilanjutkan pemberian materi edukasi stunting oleh Khairunnisa Mahasiswa KUKERTA UNIVERSITAS RIAU 2022 dan pada akhir kegiatan diberikan contoh olahan biji kedelai yaitu susu kedelai.Edukasi yang dijelaskan Mahasiswa hanya menambahkan informasi mengenai apa itu stunting dan pemenuhan gizi mulai dari masa kehamilan guna menghindari stunting, ditambahkan informasi mengenai manfaat dari konsumsi susu kedelai. Respon dari sosialisasi yang diberikan sangatlah baik dengan dihadiri oleh kurang lebih 30 orang, peserta merupakan warga Desa Ujungbatu Timur yang berasal dari dusun Bukittungku. Para ibu-ibu tersebut telah memahami informasi mengenai stunting pada anak dan pentingnya pemenuhan gizi dapat dimulai dari masa kehamilan.






Tulis Komentar