Berkat Sekolah Lapang, Produktivitas Padi IR 42 Meningkat 4 Kali Lipat

KILASRIAU.com  - Salah Seorang Anggota Kelompok Tani yang menjadi Sample Sekolah lapang (SL) di Desa kuala Sebatu Kecamatan Batang Tuaka Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau, Bersukacita, lantaran Produktivitas padi IR 42 yang ditanam mampu meningkat 3 kali lipat hingga mencapai 7,6 ton per hektar.

Keberhasilan ini berkat semua pihak pendampingan berupa Sekolah Lapang (SL). Salah satu kelompok tani di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Batang Tuaka, yaitu Kelompok Tani Selamat,  hingga Gapoktan Bina Tani, dengan dana dekonsentrasi (Dekon)  Tahun Anggaran 2022 yang dialokasikan melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Riau oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian R.I, mendapatkan kesempatan Laboratorium Sekolah Lapang (SL).

Untuk diketahui, Laboratorium Sekolah Lapangan (SL) merupakan sarana proses pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha, mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan, mengambil keputusan, serta menerapkan inovasi teknologi yang sesuai dengan sumberdaya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga usaha tani lebih efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan.

Kegiatan ini diawali dengan penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) dan penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan dengan menyesuaikan kesiapan sumberdaya calon petani pelaksana serta musim tanam pada bulan Februari 2022 dan musim Panen di bulan Juli

Drs Akbar Prabowo, M.Si kasi Penyuluhan Dinas Pangan Tanaman Pangan Koltihultura Provinsi Riau mengatakan Sekolah Lapang ini dilakukan dengan pertemuan rutin pembelajaran di lapangan (rembug tani), dengan membahas permasalahan pokok yang dialami petani selama ini yaitu pengolahan tanah, bibit dan pembibitan, tanam dan pemupukan, pemeliharaan tanaman (pengairan, penyiangan), pengendalian hama dan penyakit bahkan panen dan pascapanen.

"Adapun inovasi teknologi yang diterapkan pada Laboratorium Sekolah Lapangan ini yaitu motode tanam jajar legowo super (4:1) dengan mengatur jarak tanam dengan pola tertentu. Jenis varietas padi sawah yang diujicoba dalam kegiatan ini yaitu IR 42,  Adapun sarana yang diberikan kepada petani pelaksana yaitu pupuk non-subsidi, fungisida dan pestisida, sedangkan para petani menyediakan dan mengolah lahan sawah masing-masing untuk digunakan sebagai laboratorium lapangan," jelasnya.

Kemudian Drs Akbar Prabowo, M.Si kasi Penyuluhan Dinas Pangan Tanaman Pangan Koltihultura Provinsi Riau menuturkan dipilihnya sistem tanam jajar legowo 4:1 menjadi strategi tanam yang memberikan ruang yang cukup lapang antar rumpun padi untuk dapat tumbuh dan berkembang. Keunggulan metode ini antara lain penggunaan pupuk lebih hemat, mengurangi serangan hama tikus, tanaman dapat menyerap unsur hara secara efisien selama proses budidaya, adanya ruang antar lajur yang memberi kesempatan penyinaran matahari dengan baik dalam proses fotosintetis, lajur/lorong disediakan guna memudahkan pemupukan dan pemeliharaan tanaman serta pengendalian hama dan penyakit.

"Dari hasil pengubinan yang dilaksanakan oleh petugas BPS dengan hasil 7,6 ton/ha GKP untuk varietas IR 42,  mendekati 3 kali lipat dibandingkan data tahun 2021 sebesar 3,5/ha," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kuala Sebatu Ns.Budi Wibowo, S.Kep melalui Kasi pemerintahan Arifin Mukhdis berharap semoga dengan adanya Sekolah Lapang ini bisa meningkatkan Penghasilan petani dan mensejahterakan kehidupan petani.

"Untuk itu, saya sangat berharap masyarakat khususnya Kelompok Tani benar-benar memanfaatkan segala hal yang ada saat ini," imbuhnya.

Dari hasil Sekolah Lapang ini, dilakukan panen bersama pada demplot Laboratorium Lapangan pada Kelompok Tani Selamat, Senin (18/07) yang dihadiri oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Riau (Kasi Penyuluhan Drs. Akbar Prabowo, M.Si, Kordinator Penyuluh Ir Agus Salim Wibowo, Penyuluh Provinsi Mas Enita, SP)
Dinas Pertanian Kabupaten Indragiri Hilir, Babinsa Kuala Sebatu Sertu Ahmad Sidik, Kasi Pemerintahan Desa Kuala Sebatu Arifin Mukhdis, Seluruh PPL Batang Tuaka, Aswad Ketua Gapoktan Bina Tani, Mualana Hasanudin Ketua Kelompok Tani Selamat, Eko Sugianto, Anggota Kelompok Tani.






Tulis Komentar