Pengolahan Pasca Panen di Kecamatan Enok

Foto: Penjemuran kopra putih dengan memanfaatkan sinar matahari, fb.

Kilasriau.com, INDRAGIRI HILIR - Pengolahan pasca panen menjadi salah satu cara yang inovatif yang dikembangkan oleh petani kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam meningkatkan nilai tambah dari produk perkebunan.

Dalam pengolahan pasca panen perkebunan kelapa, produk yang bisa dihasilkan oleh petani kelapa maupun kelompok tani bisa berupa minyak, kopra, VCO, Nata DeCoco, bahkan dengan memanfaatkan limbah kelapa seperti sabut kelapa yang bisa diolah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Mengenai pengolahan pasca panen kelapa, dari informasi yang didapat melalui seorang petani kelapa di Kecamatan Enok, Desa  Suhada mengatakan bahwa hasil panen dari perkebunan kelapa pada umumnya lebih dominan di jual bulat.

"Kita di Kecamatan Enok sebagian diolah menjadi kopra, sebagian lagi di jual bulat," tutur Andi saat dihubungi awak media, Selasa (12/10/2021).

Selain itu, mengenai pemanfaatan limbah kelapa kata Andik, untuk tempurung atau batok kelapa masyarakat petani di Kecamatan Enok hanya mengolahnya untu di jadikan arang tempurung. Sedangkan limbah sabut kelapa hanya dimanfaatkan sebagai bahan timbunan.

"Sabut kelapa belum ada pengolahannya, palin dimanfaatkan untuk bahan timbunan," tutur Andik.

Untuk diketahui, melalui data Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir bahwa perkebunan kelapa jenis Kelapa Dalam di Kecamatan Enok memiliki luas 30.895 hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan tercatat pada semester II (Juli-Desember 2019) mencapai 23.201.019 kilogram.

Sedangkan luas perkebunan kelapa jenis Kelapa Hibrida pada Kecamatan Enok memiliki luas 481hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan Kelapa Hibrida tercatat pada semester II (Juli-Desember 2019) mencapai 230.574 kilogram. (Adv/Arbain)






Tulis Komentar