Panen Kelapa Dari Pohon, Ini Alat Tradisional yang Digunakan Petani di Inhil
Kilasriau.com, INDRAGIRI HILIR - Bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dalam memanen buah kelapa dari pohonnya, terlebih pohon kelapa tersebut berukuran mencapai 4 hingga 10 meter.
Mungkin saja bisa dilakukan dengan cara memanjat pohon kelapa tersebut, akan tetapi resiko yang dihadapi ketika memanjat pohon kelapa sangatlah besar.
Seperti yang disampaikan petani kelapa di Kecamatan Tempuling, Epri mengatakan bahwa dalam memanen buah kelapa dari pohonnya ia menggunakan sebilah bambu kering yang pada bagian ujung bambu tersebut di rekatkan sebuah mata pisau khusus.
- Pj. Bupati Inhil Herman Pimpin High Level Meeting Terkait Inflasi Jelang Idul Fitri 1445 H
- PT Ragunas Agri Gelar Pasar Murah, Sediakan Ratusan Paket Sembako
- Pj Bupati Inhil Pimpin Rakor Ekspor Komoditi Pelabuhan Parit 21
- Dibuka Oleh Pj. Bupati Herman, Program Operasi Pasar Murah di Bulan Ramadhan di Awali Bagian Utara Inhil
- Optimalkan Penghimpunan Zakat & Infaq Dari ASN, Pj. Bupati Inhil H. Herman Gelar Rapat Bersama Baznas Inhil
"Kalau kami bilangnya ini 'kekait' (bahasa daerah suku banjar)," ujar Epri, Minggu (3/10/2021).
Menurutnya, dengan menggunakan alat tersebut pekerjaan saat memetik buah kelapa jauh lebih mudah dibanding dengan memanjat pohon kelepa.
"Lebih cepat pakai alat ini dibanding memanjat, lagian resikonya jauh lebih bahaya kalau memanjat," ungkapnya.
Lanjutnya, memang alat tersebut cukup sederhana, tapi bisa dikatakan petani kelapa di Inhil pada umum mengguna alat tradisional tersebut.
"Rata-rata kami disini pakai 'kekait' ini lah kalau ngambil kelapa," imbuhnya.
"Untuk menggunakan alat tersebut juga ada tekniknya. Jika asal-asalan mengait kelapa waktu kelapa jatuh bisa menimpa kita," tutupnya. (Adv/Arbain)
Tulis Komentar