Khairul: Pengaruh Hasil Pilkades 2021 Berdampak Arah Politik Pilkada Inhil ke Depan

KILASRIAU.com - Sebanyak 96 Desa Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, akan mengelar pesta demokrasi tingkat desa yang dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2021 mendatang.

Meskipun surat edaran dari Mendagri terkait Penundaan Pelaksanaan Pilkades Serentak akibat dampak pandemi, namun aktivitas para calon yang telah di tetapkan sudah melakukan sosialisasi.

Pilkades merupakan aktivitas politik yang menunjukkan bagaimana proses demokrasi terjadi di tingkat desa. Pada saat pilkades inilah, masyarakat desa yang akan menentukan siapa sosok pemimpin desanya untuk 6 tahun ke depan. 

Banyak bentuk pesta demokrasi yang telah digelar dalam kehidupan politik kita sekarang, baik Pilpres, Pilkada Gubernur, Pilkada Bupati, Pilkada Wali Kota dan Pemilu Legislatif. Tak ketinggalan adalah Pilkades, begitu menarik untuk kita telaah lebih dalam tentang budaya dan proses perpolitikannya.

Pilkades merupakan salah satu bentuk pesta demokrasi yang begitu merakyat. Pemilu tingkat desa ini merupakan sebuah ajang kompetisi politik yang begitu mengena kalau dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran politik bagi masyarakat. 

Dalam pelaksanaannya begitu mendetail keterkaitan antara pihak-pihak yang ikut campur dalam proses pesta demokrasi tingkat desa ini, sehingga, perlu ketelitian dari tiap calon pemilih dalam menilai calon pemimpin yang akan dipilihnya tersebut. 

Sedikit menarik bagi saya menilai jika kita membaca hasil pilkades inhil yang di ikuti sebanyak 96 desa dari 197 desa se-kabupaten Inhil, akan berdampak pada arah politik dan hasil dari pemilihan pilkada bupati dan wakil bupati tahun 2024 mendatang.

Penilaian ini bisa saja keliru. Namun, sangat tidak mungkin bisa saja menjadi nyatakan, sebagai mana yang pernah saya sampaikan jabatan kepala desa adalah jabatan politik cara dan sistem pemilihannya ke pada masyarakat juga sama yaitu pemilihan secara langsung.

Apa lagi sistem pemilihan pilkades ini lebih spesifik dari pada pemilu-pemilu di atasnya. Yaitu adanya kedekatan dan keterkaitan secara langsung antara pemilih dan para calon, sehingga suhu politik di lokasi sering kali lebih terasa dari pada saat pemilu pemilu yang lain. 

Pengenalan atau sosialisasi terhadap calon-calon pemimpin bukan lagi mutlak harus lagi penting. Para bakal calon biasanya sudah banyak dikenal oleh setiap anggota masyarakat yang akan memilih. 

Namun demikian sosialisasi program atau visi misi sering kali tidak dijadikan sebagai media kampanye atau pendidikan politik yang baik. Kedekatan pribadi akan sering kali banyak dipakai oleh masyarakat untuk menentukan pilihannya.

Pilkades merupakan bagian dari proses kegiatan politik untuk memperkuat partisipasi masyarakat, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan yang signifikan di tingkat pedesaan.

Berbagai strategi dari bakal calon kades hal ini biasanya tidak terlepas dari dukungan dari pemangku sebuah kepentingan politik, bisa partai politik, tokoh dll yang secara terbuka mempunyai kepentingan untuk mendapatkan dukungan ditingkatkan kabupaten.

Jika sebuah mesin partai yang mempunyai keinginan untuk salah satu kadernya ingin maju di pilkada inhil 2024 mendatang, Pilkades serentak 2021 inhil akan momentum untuk dimanfaatkan secara tidak langsung.

Mengapa pilkades serentak Inhil 2021 bisa menjadikan momentum bagi sebuah partai untuk mendapatkan dukungan. Tentu menarik kita bahas.

Pertama biasanya para calon kades mencari ataupun mendapatkan dukungan dari orang yang berpengaruh di tingkat kabupaten baik itu Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Anggota DPRD, Ketua Partai serta Tokoh masyarakat,eskipun dukungan ini tidak didapat secara terbuka dan terang-terangan.

Kedua, para calon kades mendapatkan dorongan bagi orang-orang yang mempunyai pengaruh yang kuat serta memiliki kepentingan politik di pilkada inhil mendatang.

Ketiga, pengaruh kekuatan politik dari orang-orang yang mendukung para bakal calon. Hal seperti ini selalu menjadi nilai jual terhadap masyarakat, Saya kasih contoh (Calon Kelapa desa akan menyampaikan di mana tempat yang di anggap mempunyai pengaruh yang kuat terhadap orang yang mendukungnya. Saya mencalonkan diri salah satu di dukung oleh Si A).

Kesimpulan

Nah disinilah kita bisa melihat hasil dari pilkades serentak seberapa persen calon yang di dukung oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan politik untuk pilkada ke depan. Jika hasil dari calon pilkades yang didukung persentasenya cukup baik. Ini merupakan modal yang kuat. 

Hal ini bukan tanpa alasan karena para calon kades terpilih akan melakukan politik balas budi. Ya meskipun secara aturan kepala desa tidak boleh terlibat politik praktis namun biasanya hal seperti ini bisa di siasati dengan berbagai cara. Nama juga politik!

Terlepas dari itu semua kita kembali lagi kepada  pemilihan pemimpin desa yang harus diutamakan ialah tentang kapabilitas dari calon-calon pemimpin tersebut. Suatu desa tidak hanya dapat dipimpin oleh pemimpin yang bermodalkan figur, namun cacat secara intelektual, moral, dan sosial. 

Pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat sekarang yakni seseorang memiliki akseptabilitas saja, namun ditunjang oleh moral yang baik. Memiliki kemampuan yang cukup untuk memimpin dan membimbing masyarakatnya dan juga memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas administratif dan perpolitikan, serta memiliki wawasan yang luas. (**)

Penulis: Khairul S.Sos
Mahasiswa : Universitas Islam Riau 09
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik






Tulis Komentar