Pengolahan Limbah Tempurung Kelapa Mampu Angkat Penghasilan Petani Kelapa di Inhil

Kilasriau.com, INDRAGIRI HILIR - Pengolahan limbah batok atau tempurung kelapa menjadi arang merupakan salah satu alternatif yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam meningkatkan penghasilan melalui perkebunan kelapa.
Dalam proses pembuatan arang tempurung kelapa, pada umumnya masyarakat di Inhil melakukannya dengan cara dibakar didalam sebuah drum bekas yang terbuat dari besi.
Seperti yang disampaikan seorang warga di Kelurahan Sungai Salak yang mengolah arang tempurung kelapa, Hefri mengatakan bahwa mengolah arang tempurung merupakan aktivitas sampingan saat membuat kopra dari hasil panen kebun kelapa.
"Jadi kalau kami buat kopra, daging kelapa yang sudah dipisahkan dari tempurung, lalu tempurungnya langsung kami bakar untuk dibuat arang," kata Hefri baru-baru ini kepada awak media.
Menurutnya, dengan diolahnya tempurung menjadi arang dapat meningkatkan pendapatannya selaku petani kelapa.
"Harga tempurung kalau dijual sekitar seribuan perkilonya, sedangkan arang bisa mencapai 7 ribu lebih. Jadi lebih untung dibuat arang," tuturnya.
"Hitungannya 4 banding 1, jadi kalau 4 kilo tempurung pas dibakar jadi 1 kilo arang," tambah Hefri mengkalkulasikan saat berbincang dengan wartawan.
"Rata-rata kami disini kalau membuat arang dibakar didalam drum besi bekas, karena hasilnya lebih bagus dibanding dibakar tanpa tempat," tutupnya.
Untuk diketahui, limbah tempurung kelapa juga bisa diolah menjadi kerajinan tangan yang juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. (Adv/Arbain)
Tulis Komentar