Bupati Inhil Ajak Teladani Akhlak Syekh Abdul Qadir Al-Jailani pada Peringatan Haul di Masjid Al-Zayn 1 Tembilahan

KILASRIAU.com  – Bupati Indragiri Hilir (Inhil) H. Herman mengajak umat Islam untuk meneladani sifat dan keteladanan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, ulama besar yang dikenal dengan keilmuan dan kezuhudannya. 

Hal tersebut disampaikan melalui Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Inhil, Fajar Husin, dalam acara Haul Sulthonul Aulia Syekh Abdul Qadir Al-Jailani serta Haul Jama’ yang digelar di Masjid Al-Zayn 1 Tembilahan, Kamis (16/10/2025) malam.

Kegiatan berlangsung khidmat dan dihadiri ratusan jamaah. Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Nurhikmah, qoriah asal Bengkalis peraih juara II MTQ tingkat Kabupaten Bengkalis. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani oleh Ustadz Abdul Hamid.

Dalam sambutan tertulis Bupati yang dibacakan Fajar Husin, disampaikan bahwa peringatan haul ini bukan sekadar bentuk doa untuk ulama besar, tetapi juga momentum untuk meneladani ketakwaan dan amal sholeh beliau.

“Syekh Abdul Qadir Al-Jailani adalah ulama besar yang memiliki sifat terpuji seperti tawadhu’, wara’, dan zuhud. Melalui haul ini, mari kita tidak hanya mendoakan beliau, tetapi juga mencontoh amalan dan ketakwaannya dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Fajar membacakan sambutan Bupati.

Lebih lanjut, Bupati melalui Asisten I juga mengajak masyarakat untuk memuliakan para ulama dan menjadikan mereka sebagai sumber rujukan dalam persoalan agama.

“Mari kita jadikan kegiatan keagamaan seperti ini sebagai momentum memperkokoh ukhuwah Islamiyah, memperbaiki diri, serta meningkatkan iman dan takwa. Semoga kegiatan ini bernilai ibadah dan mendapat ridho Allah SWT,” tambahnya.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah agama oleh K.H. Fahruddinnor dari Kuala Tungkal. Dalam ceramahnya, beliau mengingatkan pentingnya menghormati ulama dan guru sebagai bagian dari adab seorang mukmin.

“Jika ingin masuk surga, salah satunya adalah dengan memuliakan ulama dan guru-guru kita. Orang Tembilahan beruntung karena hidup satu kampung dengan para ulama seperti Tuang Guru Sapat. Itu kemuliaan besar bagi kita semua,” tutur K.H. Fahruddinnor di hadapan jamaah.

Acara haul diakhiri dengan pembacaan doa dan sholawat bersama, yang diikuti penuh khidmat oleh jamaah yang memenuhi Masjid Al-Zayn 1 Tembilahan.






Tulis Komentar