Kalapas Tembilahan Dipuji Tokoh Inhil: Tegas, Bersih, dan Layak Jadi Teladan Nasional

Tokoh akademisi sekaligus ulama terkemuka Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), DR H. Ali Azhar, S.Sos., M.M., M.H.,

KILASRIAU.com –Kepemimpinan tegas, bersih, dan penuh integritas yang ditunjukkan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tembilahan, Prayitno, kembali mendapatkan pengakuan dan apresiasi. 

Kali ini, pujian datang dari tokoh akademisi sekaligus ulama terkemuka Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), DR H. Ali Azhar, S.Sos., M.M., M.H., yang secara terbuka menyatakan dukungan penuh terhadap berbagai terobosan dan langkah strategis yang dilakukan Kalapas Prayitno.

Dalam pernyataannya pada Sabtu (4/10/2025), Ali Azhar menyebut Kalapas Prayitno sebagai sosok pemimpin lapas yang patut menjadi teladan nasional.

Ia menggarisbawahi bahwa langkah penertiban alat komunikasi ilegal di dalam lapas bukan hanya merupakan tindakan disipliner, melainkan kebijakan fundamental dalam memperkuat marwah dan fungsi pemasyarakatan sebagai lembaga pembinaan, bukan sarang kejahatan.

“Saya sangat mengapresiasi upaya Bapak Prayitno sebagai Kalapas yang menunjukkan kepemimpinan tegas, bersih, dan visioner. Ini bukan hal yang mudah, tetapi beliau mampu membuktikan bahwa dengan komitmen dan integritas, lapas bisa dikelola secara profesional, manusiawi, dan tetap menjaga keamanan secara maksimal,” ujar DR H. Ali Azhar.

Lebih lanjut, Ali Azhar menekankan bahwa tindakan tegas Kalapas Tembilahan dalam menutup celah penyelundupan alat komunikasi ilegal seperti handphone merupakan cerminan nyata dari kepemimpinan yang berani dan bertanggung jawab. Ia menilai, sikap seperti inilah yang dibutuhkan dalam reformasi sistem pemasyarakatan nasional.

“Bukan rahasia umum bahwa banyak lapas di Indonesia masih menjadi titik rawan peredaran narkoba dan kejahatan siber yang dikendalikan dari dalam. Dengan langkah konkret seperti ini, Kalapas Prayitno tidak hanya menjaga ketertiban, tetapi juga menyelamatkan generasi muda dari bahaya jaringan kriminal yang melibatkan napi,” tegas Ali.

Ia menilai keberhasilan tersebut bukan hal sepele, melainkan bagian dari perjuangan jangka panjang membangun citra baru lembaga pemasyarakatan yang benar-benar menjalankan fungsi rehabilitasi dan reintegrasi sosial.

Tak hanya kepada pemimpinnya, apresiasi juga diberikan kepada jajaran petugas lapas, khususnya kepada Samsul Bahri, seorang petugas yang menunjukkan kewaspadaan luar biasa saat menggagalkan upaya penyelundupan handphone ke dalam lapas melalui titipan makanan dari pihak keluarga.

“Petugas Samsul Bahri layak diapresiasi setinggi-tingginya. Beliau menunjukkan profesionalisme, integritas, dan tanggung jawab luar biasa. Keberhasilan ini bukan hanya soal penemuan barang terlarang, tapi bukti bahwa di Lapas Tembilahan, setiap petugas benar-benar menjalankan tugasnya dengan hati dan dedikasi tinggi,” tambah Ali Azhar.

Ia menyarankan agar prestasi semacam ini mendapat penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM serta Ditjen Pemasyarakatan sebagai bentuk motivasi dan apresiasi moral bagi seluruh jajaran petugas di lapas lainnya.

Dalam pandangannya, Ali Azhar juga menyoroti pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih humanis, aman, dan transparan. Menurutnya, keberhasilan di dalam lapas tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan dari luar.

 “Lapas bukanlah pulau terpisah. Diperlukan sinergi antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, media, dan masyarakat sipil untuk bersama-sama mengawasi, mendukung, dan mempublikasikan kerja-kerja positif seperti yang dilakukan di Lapas Tembilahan ini,” ujarnya.

Ia juga mengajak media massa untuk lebih banyak mengangkat kisah-kisah inspiratif dari balik jeruji, termasuk kerja keras para petugas yang selama ini jarang mendapat sorotan publik.

Menutup pernyataannya, DR H. Ali Azhar menyatakan harapannya agar apa yang telah dilakukan oleh Kalapas Prayitno dan jajaran di Lapas Kelas IIA Tembilahan dapat menjadi role model bagi seluruh lapas di Indonesia. Ia menekankan bahwa pembenahan sistem pemasyarakatan harus dimulai dari keberanian para pemimpin di lapas untuk melakukan perubahan secara konsisten dan tanpa kompromi terhadap penyimpangan.

“Lapas Tembilahan telah menunjukkan bahwa dengan integritas dan kerja keras, kita bisa membangun sistem pemasyarakatan yang bermartabat. Saya sangat bangga dan berharap semangat ini bisa menular ke daerah lain,” pungkasnya.






Tulis Komentar