Kontrak EOR dengan Skema No-Cure No-Pay Pertama di Indonesia

Kilasriau.com, JAKARTA - Sebagai wujud nyata usaha Pertamina dan penyedia teknologi dalam meningkatkan produksi minyak bumi di Indonesia guna menunjang ketahanan energi Nasional ke depannya.

Pertamina Hulu Energi OSES, PT Valco Mulia International (VMI) dan PT Pertamina Hulu Energi OSES (PHE OSES) telah melakukan penandatanganan Kontrak Pengadaan Material dan Jasa Nutrient Organic Oil Recovery, Selasa (06/06).

Terkait kerjasama implementasi proyek pilot Enhance Oil Recovery (EOR) dengan skema No-Cure No-Pay menggunakan teknologi Titan Organic Oil Recovery (OOR) di Blok Southeast Sumatra (SES)

Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat diatas 5% kebutuhan energi pun meningkat. sepanjang 2022 Indonesia mengimpor minyak mentah sekitar 15,26 juta ton. Volume impor ini meningkat sekitar 10% dibanding 2021. Di lain sisi produksi minyak kita trend menurun dan berada rata-rata 620 BOPD di tahun 2022 yang lalu.

Untuk menekan laju penurunan ini, selain usaha eksplorasi, dibutuhkan teknologi EOR yang tepat dan sesuai dengan kriteria masing-masing lapangan. Namun lapangan yang sudah beroperasi puluhan tahun dan dengan produksi yang terus menurun kendala implementasi EOR lebih berada di keekonomian lapngan, investasi dan biaya operasi EOR yang tidak kecil di tambah resiko kegagalan yang tinggi membuat KKKS harus mempertimbangkan secara matang sebelum memilih teknologi yang tepat.  

“Hari ini kami melakukan penandatanganan kerjasama dengan VMI dengan harapan keberhasilan proyek pilot ini nantinya dapat menunjukkan potensi Blok OSES yang masih besar dalam membantu meningkatkan produksi nasional kita,” kata Antonius Arinto, General Manager PHE OSES .

“Kami bekerjasama dengan PHE OSES selama lebih dari satu tahun untuk menciptakan skema kontrak yang menguntungkan bagi keduabelah pihak dimana bersama PHE OSES VMI dan partnernya bersama-sama berbagi resiko dan investasi dalam mewujudkan program pilot ini dan keberhasilan nya dapat mendorong semangat peningkatan produksi migas kedepannya guna mencapai kemandirian energi," kata Muhammad Hadi Bil’id, Direktur Utama PT Valco Mulia Internasional.

“Saya melihat karakteristik migas di Indonesia dengan mayoritas lapangan yang sudah menurun produksinya dan resiko implementasi teknologi baru yang tinggi, dan saya yakin bahwa Titan Organic Oil Recovery merupakan teknologi yang tepat karena tidak membutuhkan biaya CAPEX maupun operasional yang besar dan yang terpenting adalah teknologi ini sudah terbukti di banyak lapangan di seluruh Dunia tidak hanya dalam implementasi pilot tapi juga full-field (keseluruhan lapangan), mengkombinasikan antara teknologi dan investasi melalui skema No-Cure No-Pay akan mengurangi resiko bagi Pertamina sebagai pemilik Kontrak Kerjasama dengan Pemerintah," kata Moshe Rizal, Country Representative Viner Burch Global mewakili Titan Oil Recovery sebagai pemilik paten teknologi OOR.

Mengenai Blok Southeast Sumatra (SES)*
PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) yang merupakan bagian dari Regional Jawa Subholding Upstream. Terhitung mulai 6 September 2018, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), resmi mengambil alih kelola 100% wilayah kerja (WK) Southeast Sumatra (SES) dari operator lama CNOOC SES Ltd.

Selanjutnya, WK SES dioperasikan oleh PHE Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES). WK SES merupakan salah satu penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia. Hingga Agustus 2018, tercatat produksi minyak dan gas bumi di WK SES mencapai 31.120 barel per hari (bph) dan 137,5 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd).  Hasil produksi gas lapangan SES digunakan untuk pembangkit listrik milik PLN di Cilegon.

Sedangkan produksi minyak dari WK SES sebelum alih kelola diekspor seluruhnya. Namun, setelah alih kelola oleh PHE OSES, seluruh produksi minyak akan diproses sepenuhnya di kilang-kilang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri.

Mengenai PT Valco Mulia Internasional (VMI)

Sejak VMI berdiri, dalam perjalanannya VMI telah mengalami Kerjasama dengan berbagai Perusahaan Internasional dan Perusahaan Lokal di berbagai Aspek Oil and Gas serta yang terkait di dalamnya.
Mulai dari Black and Veatch, PT. Precision Energy Service Indonesia untuk pengeboran minyak, Anadarko International Energy Company untuk Exploration and Production, BUT Essar Oilfield Services LTD., serta Noble International Service  untuk Pengeboran Offshore – Minyak Lepas Pantai dan lain-lain.

Hingga saat ini kerjasama dengan Viner Burch Global untuk semua Proyek di Indonesia dan akhirnya bekerja sama dengan PT. Pertamina Hulu Energi untuk pengembangan Teknologi OOR, hingga akhirnya akan lebih luas lagi Kerjasama untuk pengembangan bidang Teknologi OOR ini.

Mengenai Titan Organic Oil Recovery (OOR)

Titan OOR merupakan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) yang bertujuan untuk tidak hanya dapat meningkatkan produksi minyak namun juga meningkatkan recovery factor dari sebuah lapangan secara effisien, effektif dan ramah lingkungan. Aplikasi Titan OOR tidak membuthkan sama sekali biaya CAPEX seperti halnya teknologi EOR lainnya, hal ini yang membuatnya menarik dan cocok bagi lapangan yang sudah mature.

Cara bekerja Titan OOR adalah dengan memanfaatkan bakteria yang sudah nyaman hidup di dalam reservoir dan memanipulasinya agar dapat memecah secara fisik globul-globul minyak yang terperangkap di antara bebatuan dan pori-pori sehingga dengan mudah terproduksi.

Selain meningkatkan produksi minyak, benefit lainnya adalah penurunan gas beracun H2S yang terproduksi dari lapangan yang terkait. Dari sisi ekonomi, proses Titan sudah terbukti dalam menurunkan biaya produksi per-barel-nya dan juga memperpanjang umur lapangan minyak.






Tulis Komentar