Dituduh Mencuri, Santri di Bululawang Malang Babak Belur Dikeroyok

Kilasriau.com, - Seorang santri di pondok pesantren (ponpes) di Bululawang, Kabupaten Malang menjadi bulan-bulan santri lainnya. Korban dikeroyok karena dituding mencuri uang milik santri lainnya.

Santri yang menjadi korban berinisial MFA (16) asal Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Insiden ini akhirnya dilaporkan ke Polsek Bululawang.

Herdi Arliyanto, ayah korban menjelaskan insiden pengeroyokan anaknya terjadi pada Kamis (15/12/2022) sekitar pukul 00.00 WIB hingga Jumat 04.00 WIB. Mulanya ada dua orang santri yang mengaku telah kehilangan uang-nya yang disimpan di loker.

"Nominalnya satu santri Rp 50 ribu dan satu santri Rp 100 ribu, jadi total Rp 150 ribu yang hilang. Kemudian ada seorang santri yang menyampaikan ke santri lain kalau melihat anak saya mencongkel loker," ujar Herdi kepada detikJatim, Sabtu (17/12/2022).

Kemudian pada saat korban tidur di Masjid pondok usai nonton bareng (fobar) film, sejumlah santri membangunkannya dan membawanya ke salah satu kamar tidur. Di dalam kamar tersebut sudah banyak anak yang menunggu.

"Di situ, ada kakak kelasnya berinisial F (17) dan N (18). Mereka menghakimi anak saya dan menuduh jika anak saya mencuri uang yang hilang itu. Lantaran tidak mau mengaku santri yang berkumpul di sana langsung menghajar anak saya," terang Herdi.

"Anak saya cuman bisa meringkuk sambil dipukul, ditendang diinjak-injak sama kakak kelasnya sejak kamis (15/12/2022) sekitar pukul 00.00 WIB hingga 04.00 WIB. Saat menghajar itu dilakukan di 3 kalau enggak 4 kamar. Jadi habis di kamar satu, terus diseret ke kamar lain dipukulin lagi," sambungnya.

Menurut Herdi, setelah dihajar dan dibawa ke kamar kedua, dirinya akhirnya berbohong dengan mengaku telah mencuri uang. Ini setelah ia tak tahan dengan tendangan dan pukulan yang diterimanya.

Saat itu, ia mengaku telah mengambil uang dan sudah ditransfer kepada temannya yang ada di luar pondok. Namun meski begitu, para pelaku masih memukulinya sehingga lemas.

Herdi menambahkan, setelah peristiwa tersebut pada Jumat (16/12/2022) sekitar pukul 08.00 WIB, anaknya mengirim pesan WhatsApp dan bilang ingin pulang karena ada masalah. Mengetahui pesan tersebut, dirinya memperbolehkan anaknya pulang.

"Dia naik angkutan umum dari pondoknya ke rumah. Saat pulang itu mukannya ditutup sama hoodie-nya. Tapi hoodienya kan warna abu-abu jadi kelihatan darahnya. Saat ditanya istri saya, dia bilang habis berantem. Tapi saat saya lihat luka terlalu parah, saya memprediksi bahwa yang melakukan tidak hanya satu orang," tuturnya.

Tidak terima dengan perlakuan santri lain kepada anaknya, Herdi mendatangi pondok. Saat itu dirinya bertemu dengan pihak pondok dan mereka mengaku tidak mengetahui kejadian itu.

"Saya meminta keluarga dan santri yang menganiaya anak saya datang ke pondok dan saya beri waktu hingga pukul 15.00 WIB. Karena waktu itu memang libur dan sudah pulang ke rumah masing-masing. Tapi sampai pukul 16.00 WIB saya tunggu gak ada yang datang," kata dia.

Dari situ, Herdi memutuskan untuk datang ke kantor polisi untuk melaporkan peristiwa yang telah dialami anaknya."Pertama saya ke Polsek Dau terus diarahkan ke Polsek Bululawang. Tapi karena korbannya anak-anak langsung diarahkan ke Polres Malang. Saya di Polres Malang itu sekitar pukul 19.30 WIB," tandasnya.






Tulis Komentar