Aksi Penolakan Emas Warga Nyaris Bentrok Dengan Aparat Kepolisian
Kilasriau.com - Aksi penolakan tambang emas muncul lagi di Banyuwangi. Akibat aksi ini, warga nyaris bentrok dengan aparat kepolisian. Peristiwa ini terjadi ketika polisi mengawal tim peneliti dari investor tambang emas PT Merdeka Copper Gold yang akan masuk ke wilayah2 Gunung Salakan, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Sabtu (26/8).
Situasi memanas ketika warga berkumpul di pertigaan Kampung Rowojambe, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Mereka langsung menghadang rombongan yang dikawal Polsek Pesanggaran. Mereka langsung merangsek, memprotes kedatangan rombongan yang diangkut sejumlah mobil.
- Danlanud RSA Natuna Pimpin Sidang Pantukhir Calon Bintara TNI AU Gelombang I Tahun 2024
- Jupri Mantalo Kecewa' Nobar Piala AFC-U23 Timnas INDONESIA VS UZBEKISTAN Indonesia Harus Kalah Skor 2-0
- TNI AU Natuna Gelar Upacara HUT ke-78 Berlangsung Khidmat
- Menteri Perhubungan Dukung Penuh Lancang Kuning Carnival di Riau
- Polres Inhil Verifikasi Penerimaan Calon Anggota Polri
Versi warga, penolakan tambang emas ini bukan tanpa alasan. Mereka khawatir, penambangan berdampak pada kehidupan warga. Apalagi, lokasi rencana penambangan ini berdekatan dengan perkampungan.
"Penolakan ini harga mati. Tidak ada tawaran lagi. Ini tanah kami," kata Mat, salah satu warga.
Warga juga mempertanyakan kelayakan pertambangan ini yang berdekatan dengan perkampungan.
"Rencana tambang ini hanya beberapa meter dari pantai, lalu dekat dengan perkampungan," protesnya.
Ketakutan warga adalah ancaman lingkungan. Lalu, muncul konflik antar warga karena pro kontra pertambangan.
Tulis Komentar