Diduga Akibat Arogansi Manajer, Karyawan PT AAN Lakukan Aksi Mogok Kerja

KUANTAN SINGINGI - Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh karyawan proses pengolahan di Perseroan Terbatas (PT) Agro Asri Nabati (AAN) yang berlokasi di desa Kebun Lado kecamatan Singingi, kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, akan berlanjut hingga adanya ketegasan Pimpinan Perusahaan dalam pemberian sanksi terhadap Manajer Perusahaan inisial R yang diduga bersikap semena-mena terhadap karyawan.

Dalam hal ini, beberapa orang karyawan yang bekerja di perusahaan PT. AAN yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa dirinya mengaku khawatir atas rencana aksi mogok yang dilakukan para karyawan perusahaan tersebut.

Pasalnya, pekerja yang namanya minta disembunyikan itu menuturkan bahwa aksi mogok kerja karyawan PT. AAN tersebut akan sangat berdampak kepada kelangsungan hidup masyarakat, terutama para petani. 

Karena menurutnya, yang mogok kerja tersebut adalah karyawan dari proses pengolahan buah sawit, dimana hal itu adalah bagian inti dari sebuah perusahaan.

"Ya, bagaimana lah bg. Manajernya omongannya terlalu menyakitkan hati para karyawan, padahal karyawan sudah mengikuti semua arahannya, dia terlalu arogan," ujar mereka pada Rabu, (25/05/2021), siang, saat dikonfirmasi pewarta Kilasriau.com.

Diduga atas arogansi dan seringnya mengeluarkan perkataan kasar kepada karyawan, dikatakan mereka lagi, asisten proses pengolahan di PT. AAN inisial MS mengambil keputusan keluar dari perusahaan dengan mengundurkan diri yang juga diduga karena merasa tertekan.

"Bahkan asisten kita mengundurkan diri, tidak tahan karena merasa tertekan," Imbuhnya.

Hal ini juga, menurut informasi yang dirangkum pewarta media Kilasriau.com dari beberapa sumber, karena sedikit saja kekhilafan yang dilakukan karyawan, sang manajer inisial R langsung saja marah dan bahkan mengeluarkan perkataan kasar yang tak layaknya perkataan seorang manajer, juga kinerja bagus karyawan yang selama ini tidak pernah dihargainya.

Karyawan PT. AAN, dalam hal ini bagian proses pengolahan, dalam aksi mogok kerja, mereka mengatakan kepada pewarta Kilasriau.com, bahwa jika manajer perusahaan yang dimaksud tidak dikeluarkan dari perusahaan PT. AAN, maka mereka (karyawan PT. AAN) tidak akan masuk kerja selama belum adanya keputusan tersebut.

"Kami tidak akan bekerja sebelum R dikeluarkan dari perusahaan," kata salah seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya tadi dengan tegas.

"Itu sudah menjadi kesepakatan kami, karyawan di bagian proses pengolahan," imbuhnya.

Aksi mogok kerja karyawan PT. AAN ini digelar di depan kantor perusahaan yang berada di desa Kebun Lado Kecamatan Singingi, kabupaten Kuantan Singingi, Riau, yang menunjukkan atas ketidaksepahaman antara manajer dengan karyawan proses pengolahan di PT. AAN tersebut.

Di sisi lain, manajer perusahaan PT. AAN inisial R saat dihubungi wartawan Kilasriau.com terkait aksi mogok kerja yang dilakukan karyawannya bagian proses pengolahan mengatakan bahwa hal tersebut benar adanya. Ia juga menanggapi hal tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu terjadi hanya karena kesalahpahaman saja.

"Iya, pak. Tanggapannya udah disampikan ke kariawan siapa yang mau kerja silahkan masuk di silahkan aja. Tapi karyawan tidak mau kerja dan aksi mogok saat ini," begitu R mengatakan.

"Hanya salah komunikasi dalam bekerja pak membuat aksi mogok pak..," dikatakan R lagi.

"Dari semalam sore mogok sampai hari ini pak," imbuhnya.

Saat ditanyakan terkait upaya Manejer PT. AAN inisial R agar karyawan bagian proses pengolahan kembali untuk bekerja, beliau mengatakan bahwa hal ini sudah dilakukan juga mediasi dengan berbagai pihak.

"Tadi uda ada mediasi dari polres saat ini pak, udah disampikan ke karyawan siapa yang mau kerja sedia kala silahkan masuk pak, namun karyawan saat ini masi di tanyakan kariawan yg mau bergabung kerja kembali sprt biasa pak..," begitu diungkapkan R via whatsapp menyampaikan.**






Tulis Komentar