Ketua Gerindra Kuansing, Reky Fitro Minta Audit Khusus Seluruh Desa di Kuansing

Ketua Gerindra Kuansing, Reky Fitro Minta Audit Khusus Seluruh Desa di Kuansing

TELUK KUANTAN (KilasRiau.com) - Ketua DPC Gerindra Kuantan Singingi (Kuansing) yang juga Anggota Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Reky Fitro memberikan peringatan keras kepada Inspektorat Kuansing agar bekerja secara profesional dan tidak tebang pilih dalam menjalankan tugas pemeriksaan terhadap para kepala desa (Kades) di wilayah Kuansing.

“Inspektorat itu tugasnya melakukan pemeriksaan. Bagus kalau mereka aktif, tapi harus diingat. Bekerja profesional dan jangan tebang pilih. Semua kades dan pj (Penjabat) kades di Kuansing harus diperiksa, supaya ada kejelasan, keadilan, dan pembenahan menyeluruh,” tegas Reky, Selasa (10/06/2025).

Diakui Ketua Gerindra Kuansing itu, tensi politik di Kuansing yang kian memanas harus menjadi perhatian serius semua pihak, terutama lembaga pengawasan seperti Inspektorat. Menurutnya, dalam situasi seperti ini, setiap tindakan Inspektorat akan menjadi perhatian publik, sehingga penting bagi mereka menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat.

“Sekarang situasi politik sedang panas. Maka dari itu, Inspektorat harus hati-hati dan transparan dalam bekerja. Jangan sampai ada kesan bahwa pemeriksaan ini pesanan atau menyasar pihak tertentu karena dinamika politik,” tambahnya.

Dari informasi yang beredar, Inspektorat Kabupaten Kuansing dikabarkan memeriksa Kepala Desa Sungai Bawang, Septo Widodo, pada Selasa (10/06/2025).

Diketahui, Kepala Desa Sungai Bawang Singingi ini merupakan suami dari anggota DPRD Kuansing dari Fraksi PKB Desi Guswita. Diduga audit ini buntut dari sikap kritis Desi Guswita terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

Seperti menolak penambahan OPD dan menolak pembelian mobil dinas baru. Serta meminta dilakukannya audit seluruh perjalanan dinas di Sekretariat DPRD Kuansing.

Anggota DPRD Kuansing Reky Fitro ini menilai, pemeriksaan terhadap Kepala Desa Sungai Bawang ini pun memicu berbagai spekulasi dan sorotan publik, mengingat Desi Guswita sendiri beberapa waktu terakhir kerap menyampaikan ke media, bahwasanya ia sedang dikriminalisasi.

Kuat dugaan, kata Reky Fitro, pemeriksaan terhadap Sapto Widodo ini merupakan buntut dari ketegangan politik yang belakangan terjadi, termasuk friksi atau gesekan antara anggota DPRD Kuansing Desi Guswita dengan sejumlah pihak di internal DPRD, pemerintahan, dan kalangan media.

Melihat kondisi saat ini, Reky Fitro kembali mengingatkan pentingnya netralitas dan profesionalisme dalam proses pemeriksaan. Ia menegaskan, setiap laporan masyarakat harus ditindaklanjuti, namun dengan prinsip keadilan dan tanpa intervensi politik.

“Kalau memang ada dugaan penyimpangan, silakan diperiksa. Tapi jangan sampai publik menangkap bahwa ini ada unsur balas dendam atau pesanan. Maka dari itu, lebih baik lakukan pemeriksaan menyeluruh untuk semua kades dan kami di Komisi I akan meminta Inspektorat menyerahkan laporan lengkap, siapa saja yang sudah diperiksa dan apa hasilnya,” tegas Reky.

Reky menyampaikan, pihaknya di Komisi I DPRD Kuansing akan terus mengawal kinerja Inspektorat dan tidak akan tinggal diam. Namun, Ia juga memberi ruang kepada Inspektorat untuk bekerja terlebih dahulu.

“Ke depan kami akan coba panggil Inspektorat untuk minta keterangan resmi. Tapi untuk sekarang, biarkanlah mereka bekerja dulu. Kita beri kesempatan mereka menyelesaikan tugasnya secara profesional. Namun kami tetap akan pantau dan evaluasi,” tegas Reky lagi.

Kandidat PAW Ketua DPRD Kuansing ini mengajak masyarakat untuk ikut serta mengawasi dan melaporkan jika menemukan indikasi penyimpangan di tingkat desa. Sementara itu, pihaknya di DPRD akan terus mengawal dan mengevaluasi kinerja Inspektorat secara berkala.

"Intinya. Jangan tebang pilih. Periksa seluruh kepala desa, termasuk Pj kades juga," desak Reky Fitro berulang kali.

Sementara itu, Sekretaris Inspektorat Kuansing HM Refendi Zukman yang dimintai tanggapan soal ini enggan menanggapi. Ia menyarankan supaya langsung dimintai tanggapan Inspektur Andi Zulfitri atau dikenal Andi Juragan. Lalu, saat dimintai tanggapan soal ini, Andi Juragan belum memberikan tanggapannya soal ini.(***)