Dibujuk Kapus dan Istri Camat Tembilahan, Pasien Penderita Bronkopneumoni Akhirnya Dirawat di Rumah

KILASARIAU.com  – Muhammad Yunus (2 tahun 6 bulan) penderita  penyakit Bronkopneumoni berat atau infeksi yang menyebabkan peradangan paru-paru.

Yunus pertama kali dirawat di Posyandu Pekan Arba pada tahun 2017 lalu, dengan berat badan yang kurang dari normal dari sering batuk serta sesak nafas.

Saat Yunus masih berumur 7 bulan (2017) lalu, puskesmas Tembilahan Kota telah melakukan perawatan dan pemantauan secara rutin. Namun karena ekonomi dan dampak penyakit, berat badannya  makin menurun.  

“Dampak dari penyakit dan faktor ekonomi menyebabkan kondisi berat badan menurun ke status gizi buruk,” jelas Kepala Puskesmas (Kapus) Tembilahan Kota drg. Hj. Wahyu Winda, M.Si, Sabtu (24/8/2019).

Katanya Wahyu Winda, pasien tersebut sudah pernah dirujuk untuk dirawat di RSUD, akan tetapi keluarga waktu itu meminta pulang sebelum perawatan selesai.

“Bantuan makanan tambahan dari Dinas Kesehatan sudah rutin diberikan sejak tahun 2017 tapi berat badan naik turun karena penyakit yang diderita,” tambahnya.

Tahun 2018 kemarin, lanjutnya,  Muhammad Yunus dirujuk kembali oleh dokter Puskesmas, namun keluarga lagi-lagi menolak lantaran tidak mau anaknya dirawat dengan  alasan tidak ada yang menjaga.

Tahun ini, pihak Puskesmas beserta Ibu PKK Camat Tembilahan mencoba melakukan pendekatan membujuk keluarga untuk meminta  Muahammad Yunus dirawat di Rumah Sakit. 

"Kita dari Puskesmas Tembilahan Kota bersama Bu Camat Tembilahan membujuk lagi untuk dirawat karena kondisi anak yang sesak nafas berat dan Alhamdulillah akhirnya keluarga menyetujui anaknya dirawat,” imbuh Kapus.

Hj. Wahyu Winda berharap keluarga Yunus bisa bertahan di RS mengikuti prosedur perawatan di RSUD PH sesuai arahan dokter sehingga kondisi penyakit Yunus bisa teratasi termasuk kondisi gizinya.






Tulis Komentar