KILASRIAU.com -- Peredaran uang nominal 1.000,- rupiah sudah terkategori langkah, pasalnya, uang pecahan tersebut sangat jarang bisa didapatkan di warung-warung dan di pasar di Kabupaten Indragiri Hilir.
Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya saat ditemui media menyebutkan pengalamannya berbelanja di warung-warung di Indragiri Hilir khususnya kota Tembilahan yang tidak bisa mendapatkan uang kembalian Rp 1.000 karena pemilik warung tidak memiliki stok uang tersebut.
"Sudah sering belanja di warung namun setiap ada sisa (kembalian, red) Rp 1.000 selalu disuruh ambil barang atau makanan ringan atau permen karena pemilik warung tidak punya uang Rp 1.000," jelasnya, Selasa (20/10/2020).
Sumber tersebut menjelaskan kelangkaan uang 1.000 ini berpengaruh pada uang saku belanjanya ketika sedang bertransaksi di pasar atau di warung-warung karena kembalian yang dibarter dengan barang tersebut bukan sebagai kebutuhan pokok saat ingin memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
"Walaupun hanya 1.000 rupiah namun kalau ada 10 warung seperti itu kan jadi 10.000 rupiah juga, bisa berimbas pada keuangan kita. Seharusnya dapat beli ayam eh karena beli permen Rp. 1000 jadi tak cukup lagi uang sesuai dengan rencana dari rumah," ucapnya.