Muamar Armain: Ada Kejanggalan di Desa Tentang Tafsir Kata Warga Terdampak Corona

Muamar Armain: Ada Kejanggalan di Desa Tentang Tafsir Kata Warga Terdampak Corona
Ilustrasi

KILASRIAU.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil Wakil Ketua Komisi I, Muamar Armain menemukan kejanggalan tentang penafsiran terdampak wabah Corona (Covid - 19) di desa.

Dalam penjelasannya, Muamar katakan Pemerintah Desa lebih fokus terhadap item miskin namun kurang memahami apa itu tafsiran terdampak wabah Covid 19,  sehingga data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau bantuan sembako relatif kecil.

"Lebih terfokus ke pendataan masyarakat miskin jadi penerima BLT dan bantuan sembako tidak banyak. Padahal kalau kita artikan  terdampak sangat luas, contoh kecil ada penjual nasi di kantin sekolah namun sekarang siswa lagi libur, tentu dia tidak ada pemasukan, ini yang disebut terdampak, ada lagi perias pengantin yang tidak ada job karena tidak boleh pesta, jelas tidak memiliki pemasukan dari usahanya, juga terdampak wabah. Ini contoh kecil, dan masih banyak lagi yang lain," ujarnya, Rabu (22/4/2020).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Inhil dengan ini meminta agar Pemerintah Desa bisa mengkaji lagi penerima BLT Dana Desa dan bantuan sembako agar masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir bisa tertolong dari program pemerintah di tengah pandemi Covid 19.

"Harus dikejar lagi hal ini agar masyarakat yang terdampak Covid - 19 tertolong," imbuhnya.