Terkait Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, Wahyudin Harap Dinas dan Pertamina Inhil Bersinergi

Terkait Kelangkaan Gas LPG 3 Kg, Wahyudin Harap Dinas dan Pertamina Inhil Bersinergi
Anggota DPRD Komisi IV Muhammad Wahyudin

KILASRIAU.com - Mengenai kelangkaan gas LPG 3 Kg yang terus menerus terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir membuat Muhammad Wahyudin Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Inhil turut menanggapi hal tersebut, Senin (2/3/2020).

Wahyudin menututurkan kepada KILASRIAU.com bahwa ada beberapa pekerjaan utama yang harus dilakukan pemerintah melalui dinas terkait dan perwakilan pertamina di Kabupaten Inhil sebagai bentuk evaluasi agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

Pekerjaan pertama yang harus dilakukan oleh Dinas dan pertamina yaitu menyelidiki betul melalui pihak ketiga bagaimana perjalanan gas LPG 3 Kg ini sampai ke tangan konsumen.

"Jumlah tabung LPG 3 kg ini tidak bisa pertamina menambah karena itu subsidi yang sudah dipatok pemerintah. Sekarang kita perlu tahu di lapangan seperti apa, karena sesuai yang dikehendaki pemerintah, gas LPG 3 kg bersubsidi itu diperuntukan bagi warga miskin. Apa benar orang miskin yang menggunakan itu,” kata Wahyudin.

Melihat fenomena ini Wahyudin melihat yang menggunakan gas LPG 3 kg ini bukan orang yang benar-benar miskin. Melainkan, kata dia, ada orang yang merasa miskin juga menggunakannya.

“Artinya, pada saat di depan mata orang tahu ada gas murah, kenapa harus beli yang mahal. Akibatnya, kebutuhan gas bagi warga miskin tidak bisa dipenuhi. Misalnya, pemerintah menetapkan kebutuhan gas LPG 3 kg bagi warga miskin sekian, ternyata bisa bertambah, artinya ada orang yang merasa miskin yang ikut membeli,” ujarnya Wahyudin

Kemudian, Wahyudin menilai ini perlu juga diwaspadai terjadinya pengoplosan gas LPG seperti yang sebelumnya pernah terjadi, Karena memang menarik, mengoplos dari tiga kg dipindahkan ke tabung lima kilogram, itu kan pernah terjadi dan mudah-mudahan sekarang tidak terjadi lagi,” tuturnya.

Selain itu, ada kemungkinan jumlah masyarakat miskin bertambah. Walaupun di angka statistik menurun, tapi bisa saja kuantitas penduduk miskin bertambah, artinya (kuota gas) yang ditetapkan pemerintah kurang.

Dirinya juga menduga, terjadinya kelangkaan gas LPG 3 kg ini lantaran semakin meningkatnya pelaku usaha mikro sekalipun Pertamina menyatakan bahwa pasokan gas LPG 3 kg tidak berkurang bahkan bertambah.

“Saya menduga hal itu betul, karena orang yang menggunakan 3 kilogram itu semakin banyak, seperti yang saya katakan tadi, banyak orang yang merasa miskin juga menggunakan gas elpiji tiga kilogram,” jelasnya.

Dirinya turut menanggapi statemen Kepala Disperindag Inhil, melalui Kabid Perdagangan, Arispuddin menyampaikan terjadinya kelangkaan gas LPG 3 kg dilapangan, Rabu (26/2/20). dan meminta kepada pihak pertamina untuk melakukan operasi pasar, mengingat pentingnya ketersediaan pasokan gas LPG 3 kg di masyarakat.

"Kepala Disperindag Inhil, melalui Kabid Perdagangan, Arispuddin Meyarankan kepada pihak pertamina melakukan oprasi pasar di lokasi pasar murah gas LPG 3 kg di ibukota Kecamatan se-Kabupaten Inhil," ujarnya.

Terkait statemen tersebut Muhammad Wahyuddi Menyarankan Tidak hanya pihak pertamina melakukan oprasi pasar tapi juga dari pihak dinas agar bersenergi memecahkan permasalahan kelangkaan gas LPG 3 Kg. Ucapnya.

Tambah Muhammad Wahyudin Pertama Pemerintah harus mengkaji kembali bagai mana rencana pertamina, terkait skema untuk penyaluran subsidi tersebut. Di antaranya, menggunakan kartu atau barcode yang terhubung langsung dengan perbankan.

”Kayak Pertamina itu pakai QR code. Nanti yang beli LPG 3 kilogram langsung terekam. Misalnya, beli tiga tabung Rp 100.000, nanti langsung transfer ke rekening. Bisa dicek rata-rata kebutuhan orang miskin 3 tabung. Kalau lebih, ketahuan ini orang miskin atau enggak,” paparnya.

Kedua Seharusnya gas LPG 3 kg hanya digunakan oleh warga tidak mampu dan usaha mikro serta kecil namun bisa jadi prakteknya dilapangan tetap sasaran, misalnya masih ada restoran, hotel atau rumah makan besar yang menkonsumsi LPG 3 kg sampai di mana pengawasan dari sektor ini.

Ketiga Perlu Pengawasan dari Pemerintah dan Aparat terkait, kelangkaan gas LPG 3 kg bisa jadi memang kuota yang masih kurang, Jika hal itu yang terjadi maka pemerintah perlu mengusulkan penambahan kuota ke pemerintah pusat melalui kementrian ESDM atau yang terkait.