Menjelang Pilkada 2020, 30% Alat Rekam e-KTP Rusak

Menjelang Pilkada 2020, 30% Alat Rekam e-KTP Rusak
Ilustrasi rekaman e-KTP

KILASRIAU.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan sebanyak 25-30 persen alat perekaman e-KTP mengalami kerusakan. Kemendagri sudah meminta pemerintah daerah membeli alat baru untuk menjelang bergulirnya Pilkada Serentak 2020.

"Alat itu hasil pembelian Kemendagri pada kurun 2010 dan sudah banyak yang rusak," kata Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, seperti dilansir Antara, Rabu (3/7/2019).

Alat perekaman e-KTP itu tersebar di 6.000 lebih kecamatan di Indonesia. Alat tersebut sudah tak dapat lagi dipakai untuk memproses pembuatan e-KTP.

Zudan mengatakan kerusakan alat rekam itu dipicu faktor usia pemakaian yang sudah relatif lama. Alat yang mengalami kerusakan itu terdiri atas komponen kamera, retina, tanda tangan digital, dan printer.

Kemendagri mendorong pemerintah daerah di Indonesia membeli alat rekam e-KTP menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Meski tingkat perekaman e-KTP di Indonesia menjelang Pilkada Serentak 2020 diklaim rampung 99 persen, alat tersebut dibutuhkan demi optimalnya pilkada.