Kurangi Plastik, Air Mineral Kini Mulai Dijual dalam Kasan Kaleng

Kurangi Plastik, Air Mineral Kini Mulai Dijual dalam Kasan Kaleng
Istimewa

KILASRIAU.com - Perusahaan minuman raksasa dari Amerika, PepsiCo punya inisiatif ramah lingkungan. Mereka menjual air mineral dalam kemasan kaleng yang mencuri perhatian. 

Pada hari Kamis (27/6), perusahaan PepsiCo melakukan uji coba penjualan air mineral  Aquafina dalam kemasan kaleng aluminium. Hal ini dilakukan sebagai usaha perusahaan dalam mengurangi penggunaan plastik. 

Meski relatif baru, PepsiCo bukanlah perusahaan pertama yang memproduksi air dalam kemasan kaleng. Di awal bulan ini, merek Ever & Ever juga meluncurkan inovasi serupa sebagai alternatif kemasan yang mudah di daur ulang. 

PepsiCo berencana untuk membuat 100% kemasannya dapat didaur ulang, dijadikan kompos, atau dibiodegradasi. Serta menggunakan 25% plastik daur ulang untuk pengemasan di tahun 2025. 
Bukan hanya menjual air mineral dalam kemasan alumunium, PepsiCo juga menyatakan bahwa produk LIFEWTR miliknya akan dikemas dengan botol dari plastik daur ulang. Pihak perusahaan menyatakan bahwa gerakan ini akan memberikan dampak yang signifikan di tahun 2020. 

Menurut kalkulasi, hal ini akan mengurangi 8.000 metrik ton penggunaan plastik baru dan sekitar 11.000 metrik ton emisi gas rumah kaca. "Mengurangi limbah plastik adalah salah satu prioritas terbesar saya dan saya menyikapi tantangan ini secara personal," ungkap CEO PepsiCo, Ramon Laguarta, seperti dikutip dari CNBC (27/6). 

"Kami mengambil bagian dalam menangani masalah ini dengan mengurangi, mendaur ulang dan menciptakan kembali kemasan untuk membuatnya lebih ramah lingkungan, dan kami tidak akan berhenti hingga kita hidup di dalam dunia dimana plastik diolah dan digunakan kembali," tambah Laguarta. 

Pengumuman ini dipublikasikan sebagai salah satu solusi agar para produsen retail dapat merubah metode pengemasan mereka dengan lebih ramah lingkungan. 

Berdasarkan data dari Euromonitor International, 480 miliar botol plastik terjual selama 2016. Namun hanya kurang dari setengahnya yang berhasil dikumpulkan kembali untuk di daur ulang. Bahkan hanya 7% limbah plastik yang berhasil dijadikan botol baru. 


Sementara, rival perusahaan yaitu Coca-Cola yang menjual 110 milar plastik di tahun 2016, juga mengatakan bahwa mereka tengah berusaha mendaur ulang 75% botol yang telah diproduksi. Coca-Cola juga telah berinvestasi dalam dua mesin daur ulang berteknologi tinggi yang memungkinkan perusahaan untuk membuat plastik yang baik bagi kemaasan baru. 

Sejalan dengan misi penguruangan plastik, berbagai perusahaan juga tengah mencanangkan program yang sama. Seperti Starbucks yang akan menghapuskan penggunaan sedotan plastik di tahun 2020, dan McDonald's yang mulai mengurangi penyediaan sedotan plastik di beberapa lokasi.