Tak Bisa Pulang, Rinal dari Sentajo Raya Saksikan Pacu Jalur Lewat Televisi di Batam

Tak Bisa Pulang, Rinal dari Sentajo Raya Saksikan Pacu Jalur Lewat Televisi di Batam
Foto: Rinal Armidas (doc. Kilasriau.com)

TELUK KUANTAN (KilasRiau.com) – Rinal Armidas, warga Kecamatan Sentajo Raya, Kuantan Singingi (Kuansing), yang kini tengah bertugas di Batam, tak bisa pulang kampung untuk menyaksikan langsung Pacu Jalur di Tepian Narosa. Meski begitu, ia tetap setia mengikuti jalannya perlombaan melalui siaran langsung televisi.

Rinal mengaku sedih tidak dapat hadir langsung di Teluk Kuantan, tempat ribuan penonton tumpah ruah menyaksikan tradisi pacu jalur. Namun, semangatnya tidak surut.

Puncak emosi terjadi saat laga final digelar. Jalur asal kampung halamannya, Bintang Emas Cahaya Intan, tampil perkasa dan meninggalkan lawannya, Tuah Datuk Keramat Imbang Di Alam dari Kabupaten Indragiri Hulu.

“Rasanya seperti ikut mendayung dari jauh. Bangga sekali lihat jalur kampung bisa unggul,” ungkap Rinal dengan suara bergetar dari Batam. Kamis (28/08/2025).

Bagi Rinal, menyaksikan pacu jalur bukan sekadar hiburan, tetapi juga obat rindu pada tanah kelahiran. Ia berharap tahun depan bisa pulang dan merasakan kembali suasana meriah di tepian Sungai Kuantan.

Tradisi pacu jalur sendiri sudah berusia lebih dari satu abad dan menjadi warisan budaya masyarakat Kuansing. Setiap perahu atau jalur, yang panjangnya bisa mencapai 40 meter dengan puluhan pendayung, melaju di Sungai Kuantan diiringi sorak sorai ribuan penonton.

Tahun ini, ajang Pacu Jalur di Tepian Narosa kembali menyedot perhatian. Selain menjadi ajang olahraga tradisional, pacu jalur juga menjadi perekat silaturahmi masyarakat serta daya tarik wisata yang mendatangkan ribuan pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.

“Suasananya memang tidak tergantikan. Meski nonton lewat TV, saya tetap merinding lihat jalur kampung berjuang di arena,” kata Rinal menutup ceritanya.*(ald)