KILASRIAU.com — Sekitar 16 ribu rekening nasabah Bank Riau Kepri (BRK) Syariah Cabang Tembilahan diblokir akibat status tidak aktif (dormant). Kebijakan ini menuai respons dari berbagai kalangan, termasuk Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Indragiri Hilir.
Ketua Umum HIPMI Inhil, Ardiansyah Julor, menilai pemblokiran massal tersebut mencerminkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam menggunakan layanan BRK Syariah. Menurutnya, hal itu perlu menjadi bahan evaluasi menyeluruh, terutama terkait kualitas pelayanan perbankan.
“Jumlah rekening tidak aktif yang begitu besar bisa menjadi indikator bahwa ada sesuatu yang perlu dibenahi, khususnya dari sisi pelayanan. HIPMI mendorong BRK Syariah untuk lebih meningkatkan kualitas layanannya,” ujarnya di Tembilahan, Jumat (18/7).
Lebih lanjut, Ardiansyah mengkritisi minimnya penetrasi BRK Syariah terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia menyebut program-program perbankan masih terfokus pada pengelolaan dana APBD dan pembayaran gaji ASN, tanpa menyentuh secara signifikan sektor riil masyarakat.
“Selama ini BRK Syariah belum sepenuhnya hadir untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah,” tambahnya.