Pertanda Alam? Awan di Langit Pintu Gobang Kari Menyerupai Barisan Pacu Jalur

Pertanda Alam? Awan di Langit Pintu Gobang Kari Menyerupai Barisan Pacu Jalur
Foto: screenshot medsos (doc. Kilasriau.com)

PINTU GOBANG KARI, KUANSING (KilasRiau.com) - Sebuah fenomena langit menarik perhatian warga Pintu Gobang Kari, Kabupaten Kuantan Singingi. Di langit senja yang tenang, tampak formasi awan yang tak biasa: berbaris rapi, bergelombang, dan bagi sebagian mata yang peka, menyerupai barisan pendayung jalur dalam perlombaan tradisional Pacu Jalur. Rabu (09/07/2025)

Momen itu diabadikan oleh akun Facebook Rya Adnan Khan yang sedang berada di lokasi. Dalam unggahannya, ia menulis, "Ini pertanda pacu jalur mendunia guys... panorama awan seperti org berpacu."

Unggahan tersebut langsung menarik perhatian warganet, terlebih karena momen ini muncul di tengah maraknya persiapan menuju Festival Pacu Jalur 2025 yang akan digelar Agustus mendatang. Banyak yang menganggap awan tersebut sebagai simbol dan pertanda baik bahwa tradisi Pacu Jalur akan terus mendapat perhatian luas, bahkan bisa menembus pengakuan dunia.

Secara ilmiah, pola awan seperti itu kemungkinan merupakan formasi altocumulus undulatus—awan yang terbentuk karena gelombang udara di atmosfer. Namun bagi masyarakat Kuansing, yang hidup berdampingan dengan alam dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, fenomena ini diyakini memiliki makna lebih dalam.

"Alam pun seolah ikut menyemangati kita. Ini bentuk dukungan semesta agar Pacu Jalur tetap lestari dan mendunia," ujar salah seorang warga yang melihat langsung fenomena tersebut.

Tradisi Pacu Jalur memang bukan sekadar olahraga dayung. Ia adalah simbol gotong royong, kebanggaan lokal, serta kekayaan budaya Melayu yang diwariskan turun-temurun. Maka tak heran jika awan yang membentuk pola seperti pendayung jalur, memunculkan haru dan semangat tersendiri bagi masyarakat.

Apakah ini hanya kebetulan? Atau benar pertanda dari alam? Yang jelas, langit Pintu Gobang Kari sore itu telah menghadirkan keajaiban kecil yang menguatkan harapan: bahwa Pacu Jalur akan terus mengalir, tidak hanya di sungai Kuantan, tapi juga di hati generasi mendatang dan di panggung dunia.*(ald)