KILASRIAU.com, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Nunung Nuryartono mengatakan bahwa kemiskinan ekstrem di Indonesia pada September 2024 sebesar 1,13 persen atau sekitar 3,17 juta jiwa dan harus mendekati 0 persen pada tahun 2026 ini.
Nunung Nuryartono mengungkapkan, target pengentasan kemiskinan ekstrem ini diamanahkan dalam Instruksi Presiden Nomor 8 tahun 2025 tentang optimalisasi pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Maka kata dia, hadirnya sekolah rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto termasuk strategi utama penghapusan kemiskinan ekstrem, yang berfokus pada investasi sumber daya manusia dan akses pendidikan dasar bagi keluarga miskin ekstrem.
"Gubernur, bupati, walikota memegang peran kunci dalam menjalankan Inpres ini terutama dalam memastikan program tepat sasaran dan terintegrasi," katanya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi yang disiarkan melalui YouTube Kemendagri, Senin (21/4/25).
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PM ini menerangkan, berdasarkan data yang ada penduduk miskin ekstrem terkonsentrasi di Pulau Jawa, dengan mayoritas penduduk miskin ekstrem tidak sekolah atau hanya tamat SD.