Dampak Gaya Hidup Konsumtif pada Generasi Milenial dan Solusi Literasi Keuangan

Dampak Gaya Hidup Konsumtif pada Generasi Milenial dan Solusi Literasi Keuangan
Syukrillah dan Lukman Tembilahan, 11 Januari 2025 Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Lancang Kuning

KILASRIAU.com  - Generasi milenial dikenal sebagai kelompok yang dinamis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Namun, kemajuan teknologi, dominasi media sosial, serta akses mudah ke layanan keuangan modern telah memunculkan fenomena baru: gaya hidup konsumtif. 

Tren ini terlihat dari kebiasaan belanja impulsif, budaya "ngopi cantik" di kafe mahal, hingga prioritas pada pengalaman daripada tabungan masa depan. Jika tidak dikelola dengan bijak, gaya hidup konsumtif berpotensi menjadi ancaman serius bagi stabilitas finansial generasi ini.

Dampak Gaya Hidup Konsumtif pada Generasi Milenial

Gaya hidup konsumtif mendorong milenial untuk lebih memprioritaskan pengeluaran jangka pendek daripada perencanaan keuangan jangka panjang. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan generasi milenial di Indonesia masih rendah—hanya 38% yang memahami pentingnya investasi. Akibatnya, banyak milenial yang menghabiskan pendapatan mereka untuk konsumsi tanpa menyisihkan dana untuk menabung atau berinvestasi.

Kemudahan akses layanan keuangan, seperti kartu kredit, cicilan tanpa bunga, dan platform "Buy Now, Pay Later" (BNPL), memperparah masalah ini. Laporan Bank Indonesia menunjukkan peningkatan penggunaan kartu kredit untuk pembelian barang konsumtif, yang berisiko memicu krisis keuangan pribadi.