KILASRIAU.com - Kegelisahan tengah melanda banyak dokter spesialis Penyakit Dalam (internis) di Indonesia. Arah keberlanjutan peran dan fungsi profesi ini, yang berada di bawah naungan Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), kini menjadi sorotan.
Secara jujur, kita harus mengakui bahwa PAPDI sebagai satu-satunya organisasi kolegium internis di Indonesia tampaknya tertinggal dibandingkan spesialisasi lain. Pertanyaannya: mengapa hal ini terjadi?
Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan peradaban manusia, hampir semua bidang keilmuan kedokteran berlomba-lomba untuk berkembang, menyesuaikan diri dengan perubahan dunia medis yang begitu cepat. Sayangnya, perkembangan ini belum sepenuhnya menyentuh bidang Penyakit Dalam di Indonesia. Hal ini tercermin dari lambatnya pertumbuhan jumlah dokter subspesialis di bidang ini, terutama jika dibandingkan dengan spesialisasi seperti Kardiologi atau Neurologi.
Penyebab Ketertinggalan
Beberapa faktor yang menyebabkan perlambatan perkembangan keilmuan Penyakit Dalam di Indonesia meliputi: