KILASRIAU.com - Marlia, warga Desa Srimukti, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengaku hampir putus asa setelah dua tahun mengurus administrasi sertifikat tanahnya tanpa hasil.
Padahal, pengurusan administrasi tanah miliknya seluas 500 meter persegi itu sudah menghabiskan dana hingga puluhan juta rupiah. Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai petani sekaligus guru itu pun mengaku dompetnya sudah hampir 'bolong'.
"Total saya dimintai sampai Rp20 juta. Belum [ongkos] bolak baliknya. Ini kalau pun tanahnya saya jual, itu abis untuk menutup biaya sertifikat saja paling," keluhnya, Jumat (25/1/2019).
Keluhan ini ia sampaikan langsung di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah mengunjungi kawasan Jababeka, Cikarang, Bekasi, atau tak begitu jauh dari tempat tinggalnya.
"Susah, Pak. Makanya saya mau tanya langsung ke Bapak, kapan ini selesainya? Saya belum dapat sertifikat gratis," Marlia melanjutkan keluhannya.