Berkolaborasi untuk Kemakmuran Bersama, Kontribusi MUI dalam Membangun Indonesia yang MajuSecara Ekonomi Melalui Keberagaman

Berkolaborasi untuk Kemakmuran Bersama, Kontribusi MUI dalam Membangun Indonesia yang MajuSecara Ekonomi Melalui Keberagaman
Muh. Arifin Wakil Bendahara Umum PB HMI 2021-2023

KILASRIAU.COM - Kemajemukan masyarakat Indonesia hampir saja mereduksi pemikiran kita untuk mengkerdilkan peran dari MUI (Majelis Ulama Indonesia). Hal ini terjadi karna sejak awal kita terlalu mengkultuskan bahwa MUI hanya wadah yang menjadi sumber pengambilan keputusan keagamaan atau penyelesaian masalah-masalah ritual keagamaan semata.

Padahal peran MUI tidak seorganik itu, keberagaman agama, suku bangsa, bahasa dan adat istiadat jika dibandingkan keluasan peran, tugas dan fungsi MUI tentu saja melampaui itu semua. Sayangnya dalam persoalan keberagaman yang ada dalam benak kita hanya terfokus pada tiga hal MUI hadir untuk penyelesaian intoleransi, diskriminasi, dan penistaan agama.

Sehingga MUI bagi sebagian kita seperti matahari yang terbit setiap pagi, meskipun terlihat begitu terang dan memberikan cahaya kepada dunia, kita jarang memikirkan bagaimana proses terbitnya, bagaimana sinarnya terbentuk, dan apa dampaknya bagi kehidupan kita.

Sebagai gambaran umum, namun ini mendasar untuk diketahui bahwa struktural organisasi Majelis Ulama Indonesia bukan tangung-tangung. Majelis Ulama Indonesia itu berisikan dari para ahli-ahli, mereka memiliki kepakaran mendalam tentang agama Islam dan juga memiliki pemahaman yang luas tentang isu-isu sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh umat Indonesia mereka adalah para ulama, zuama, dan cendekiawan muslim.

Unsur sumber daya manusia yang demikian ini merupakan kebutuhan amat mendasar untuk menghadapi tantangan keberagaman yang ada di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari kondisi saat ini dimana Indonesia masih menempati peringkat ke 53 dari 163 negara sebagai negara paling damai di dunia.