Begini Cara Pondok Pesantren Menjaga Santrinya Agar Tidak Terjerumus Pelaku LGBT

Begini Cara Pondok Pesantren Menjaga Santrinya Agar Tidak Terjerumus Pelaku LGBT
Pondok pesantren adalah Suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama yang santrinya menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian dan madrasah yang sepenuhnya beradah dibawah kedaulatan

KILASRIAU.COM - Pondok pesantren adalah Suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama yang santrinya menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian dan madrasah yang sepenuhnya beradah dibawah kedaulatan dan kepemimpinan seseorang kyai.

Namun seiringnya waktu dan zaman yang milenial ini. Fenomena lesbian, gay, biseksual, dan transgender LGBT ini kian marak di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi. Tak terkecuali di Pondok pesantren terbesar yang ada di Jawa timur. Jumlah santrinya mencapai 1500 lebih, Kota Jawa timur.

Sejumlah sekolah-sekolah Islam dan pondok pesantren mengoptimalkan langkah preventif untuk mencegah perluasan fenomena LGBT dilingkungan pesantren.
Ainun habieba salah satu Keamanan Pusat. Yang bertugas untuk mendisiplinkan Santriwati pondok pesantren, menegaskan bahwasanya LGBT adalah Suatu hal yang tidak lazim dan itu diluar nalar kita sebagai manusia.

"jika mereka mengulanginya atau tidak memperbaiki sikap dan kelakuan mereka maka ini akan ditindaklanjuti oleh bagian pengasuhan. Yang mana orang tua mereka akan dipanggil ke pondok Pesantren dan mereka akan dikeluarkan dari Pondok dengan alasan mencemari nama baik pondok pesantren." Kata Keamanan Pusat Pondok pesantren di Jawa timur, Jum'at (06/1)

Langkah yang diambil untuk upaya pencegahan. Salah satunya, Memberikan sanksi serta peringatan pertama.