Terapi kontroversial 'cuci otak' dr Terawan akan diterapkan ke 1.000 Warga Vietnam

Terapi kontroversial 'cuci otak' dr Terawan akan diterapkan ke 1.000 Warga Vietnam

JAKARTA, KILASRIAU.com - Masih ingatkah kontroversi terapi 'Cici Otak' oleh Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad? Yaitu terapi menggunakan alat Digital Substraction Angiography (DSA) dengan obat heparin untuk mengobati stroke.

Sebelumnya, pada bulan April 2018, dr Terawan sempat berselisih dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) karena dianggap melanggar kode etik, yaitu berkaitan dengan pasal 4 dan 6 Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI). Namun pemberhentiannya ditunda sementara hingga ada pemeriksaan lebih lanjut.

Belum ada kelanjutan mengenai kontroversialnya, dr Terawan justru membuat gebrakan dengan melakukan tindakan DSA pada 1.000 warga negara Vietnam. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan program medical tourism.

Sungguh kami berbahagia sebagai sebuah rumah sakit yang dipercaya memberikan pelayanan terbaik untuk sahabat-sahabat kita dari mancanegara. Kami akan memberikan yang terbaik yang kami miliki agar bisa dirasakan pemanfaatannya, khususnya untuk masyarakat Vietnam," ujar dr Terawan saat ditemui di Rumah Sakit Kepresidenan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).

dr Terawan menyebut bahwa terapi DSA yang digunakan nantinya pada warga negara Vietnam diawali dengan brain check up, yaitu melihat gambaran apa yang terjadi pada otak seseorang dengan alat DSA tersebut.