Pengolahan Pasca Panen Kelapa di Kecamatan Reteh

Kilasriau.com, INDRAGIRI HILIR - Pengolahan pasca panen menjadi salah satu cara yang inovatif yang harus dikembangkan oleh petani kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam meningkatkan nilai tambah dari produk perkebunan.

Dalam pengolahan pasca panen perkebunan kelapa, produk yang bisa dihasilkan oleh petani kelapa maupun kelompok tani bisa berupa minyak, kopra, VCO, Nata DeCoco, bahkan dengan memanfaatkan limbah kelapa seperti sabut kelapa yang bisa diolah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Di Kecamatan Reteh, dalam pengolahan pasca panen, petani kelapa di sana umumnya lebih dominan mengolahnya menjadi sebuah kopra, baik itu kopra hitam maupun kopra putih.

Seperti yang diungkapkan Camat Reteh, Abdul Pany, S.Sos., M.Si bahwa dalam pengolahan pasca panen kelapa di k
Kecamatan Reteh, saat ini petani kelapa di wilayahnya tersebut hanya diolah menjadi kopra.

"Lebih banyak masyarakat menjual bulat, ada yang ngirim langsung ke Jambi, Tungkal, ada juga yang ke Perusahan di Inhil," tuturnya saat dihubungi awak media melalui panggilan seluler, Minggu (29/8/2021).

"Untuk pengolahan pasca panen yang  baru ada cuma diolah menjadi kopra. Untuk Minyak dan lainnya belum kita temui untuk di Kecamatan Reteh," tambah Abdul Pany.

Hal tersebut senada dengan yang disampaikan seorang pengolah kopra di Kelurahan Pulau Kijang, Kecamatan Reteh saat di hubungi awak media, ia mengatakan bahwa dalam pengolahan pasca panen umumnya hanya di olah menjadi kopra.

"Kita cuma membuat kopra, sudah menjalani 1 tahun lebih. Sejauh ini, bahan baku yang kita dapat merupakan kelapa yang kita beli dari petani kelapa di wilayah Kecamatan Reteh," tutur Rahmad, Senin (30/8/2021) saat di hubungi melalui panggilan seluler.

Untuk diketahui, Kecamatan Reteh memiliki perkebunan kelapa jenis Kelapa Dalam memiliki luas 23.928 hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan tercatat pada semester II (Juli-Desember) 2019 mencapai 29.699.399 kilogram.

Untuk perkebunan kelapa jenis Kelapa Hibrida memiliki luas 129 hektar, dengan potensi produksi hasil perkebunan tercatat pada semester II (Juli-Desember) 2019 mencapai 182.400 kilogram. (Adv/Arbain)


Baca Juga