KILASRIAU.com -- Serikat Tani Islam Indonesia (STII) Kabupaten Inhil membuat suatu terobosan yaitu Pertanian dan teknologi untuk meningkatkan kualitas permainan khususnya tanaman padi.
H Ikbal Sayuti tokoh muda INHIL yg merupakan Sekertaris Jendral STII PUSAT yang sebelumnya adalah KETUA STTI JAKARTA, Karena merasa kampungnya memiliki potensi yang besar dan pertanian khususnya tanaman padi. Maka hati kecilnya membuat suatu program pertanian berbasis teknologi.
Jika mendengar kata ‘teknologi’, pasti yang terlintas pertama kali adalah gadget, aplikasi, maupun software. Walaupun beberapa komponen tersebut ada di sekitar kita, namun kita tidak boleh tutup mata untuk terbuka dengan teknologi di bidang lain, misalnya dalam bidang pertanian. Di dunia agribisnis pertanian, tentu mengenal yang namanya teknologi juga dan semakin lama selalu ada teknologi baru dengan inovasi-inovasi yang baru juga.
H Ikbal Sayuti mengatakan dengan adanya program ini dapat mengkaitkan hasil pertanian dua sampai 3 kali lipat dibanding dengan pengolaham.pertanian konvensianal. Dan jika berhasil maka ini adalah awal kebangkitan para petani padi khususnya yang ada di Kabupaten Inhil-Riau.
"Mudah-mudahan Inhil kembali menjadi lumbung padi dan ini juga merupakan suatu gebrakan dari Serikat Tani Islam Indonesia (STII)," imbuhnya.
Disamping itu juga H Ikbal Sayuti yang juga merupakan pengusaha di Jakarta menuturkan bahwa ini merupakan kerja keras dari STII Kabupaten Inhil. Maka dari itu, semoga kedepannya petani yang ada di Kabupaten Inhil bisa berjaya serta bisa diekspor ke luar negeri.
Untuk membuktikan teknologi pertanian ini, STII INHIL melakukan demplot sekitar 18 HEKTAR yg tersebar dibeberapa daerah, yg saat sudah berjalan dan direncanakan akhir mei 2020 akan panen.
Diharapkan hasil panen sesuai yang ditargetkan yaitu 8 ton per hektar dengan mada tanam hanya 75 hari.
Saya sangat berterima kasih kepada tim STII kabupaten inhil, pak Anwar, pak Wahyu, pak Masno, pak holil dan teman - teman yg lainnya yg semangat meberikan penyuluhan kepada pertanian dengan menggunakan TEKONOLOGI MIGO. Selanjutnya, Holil yang merupakan penyuluh untuk petani mengatakan bahwa ini merupakan suatu program untuk meningkatkan hasil pertanian yang melimpah dengan basis-basis yang telah di tentukan dengan SOP dalam ilmu pertanian.
"Alhamdulillah,,, dengan adanya program ini Petani saat ini sangat merasa terbantu dan kita juga memberikan pemahaman kepada petani sesuai dengan keilmuan kita didalam ilmu pengetahuan Pertanian seperti jarak tanam, cara menanam yang baik dan benar, Kemudian kita juga lebih banyak mengajarkan tentang penggunaan pupuk organik," kata Holil
Lebih lanjut lagi, Holil menuturkan bahwa pada awalnya masyarakat tidak percaya dengan program Pertanian berbasis teknologi ini. Namun, setelah dibuktikan masyarakat sudah mulai menjalankan sistem tersebut.
"Dan sekarang ada 3 Kecamatan diantaranya; Kecamatan Reteh, Sungai Batang, dan Keritang dengan jumlah sekitar 100 kelompok tani yang sudah ingin bergabung," ujarnya.
Kemudian Holil juga mengharapkan semoga ini bisa bermanfaat untuk semua petani. Karena pada awalnya pada awalnya tanaman padi ini sangat baik untuk dikembangkan dengan teknologi yang sudah.
"Jadi, jika semuanya sudah tersebar InsyaAllah kita akan langsung mengundang bapak Bupati Inhil bahkan Gubernur Riau untuk menyaksikan hasil pertanian yang ada di Kabupaten Inhil," tutupnya.