Musim Hujan, BPBD Riau Tetap Mewaspadai Karhutla

KILASRIAU.com - Mulai April hingga akhir Mei, Riau memasuki musim hujan. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sempat meluas diperkirakan akan berkurang. Meski demikian, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, mengatakan, satuan tugas (Satgas) Karhutla tetap siaga dan patroli memadamkan Karhutla di daerah walaupun satu titik.

“Bulan ini masuk musim hujan, tapi kita tetap waspada terhadap Karhutla yang terjadi di wilayah Riau. Dan hujan yang terjadi dalam beberapa hari ini itu datangnya dari Allah SWT. Musim hujan ini tidak berlangsung lama, setelah itu masuk musim panas lagi. Untuk itulah kita selalu harus siapa,” ujar Edwar Sanger.

Mantan Pj Walikota Pekanbaru ini menjelaskan, Satgas udara juga telah menyamai garam di langit Riau. Tercatat pesawat Cassa 212 (A-2108) sudah menebar garam sebanyak 35.600 Kg dengan 45 sortie. Saat ini cadangan garam masih ada sebanyak 6.800 Kg. Dari penyemaian tersebut hasilnya ada terjadi hujan, selain itu pemadaman dengan cara water bombing dengan helikopter juga dilakukan, dan berhasil memadamkan Karhutla.

“Kita terus bekerja. Jika ada nampak titik hotspot ataupun Karhutla, langsung dipadamkan. Baik melalui udara maupun tim darat," ungkap Edwar Sanger.

Ia menambahkan, lahan yang terbakar di wilayah Riau sejak Januari 2019 yang lalu cukup luas. Ia merincikan, di kabupaten Bengkalis lahan yang terbakar mencapai 1.284 Ha, disusul Kabupaten Rokan Hilir seluas 436 Ha, Siak 325 Ha, Kota Dumai 231 Ha, Meranti 232 Ha, Indragiri Hilir 115 Ha, Indragiri Hulu 71 Ha, Kampar 55 Ha, Pelalawan 77 Ha, Kuansing 5 Ha, Pekanbaru 45 Ha, dan Rokan Hulu 2 Ha.

“Luas keseluruhan lahan yang terbakar 2.876 Ha. Seperti biasa lahan yang terbakar itu masih dibakar dengan sengaja oleh masyarakat. Kalau untuk penegakan hukumnya itu kita serahkan kepada aparat kepolisian. Sejauh ini sudah ada yang diamankan,” jelas Edwar Sanger.


Baca Juga