Wujudkan Wisata Aman dan Nyaman: Program 'Lapor Aman Kota Tua' Resmi Disosialisasikan Pada Masyarakat

KILASRIAU.com, JAKARTA – Guna meningkatkan rasa aman, nyaman, dan ketertiban di salah satu destinasi warisan budaya paling ikonik di Jakarta, Polda Metro Jaya hari ini secara resmi memulai sosialisasi program inovatif berbasis partisipasi publik, yaitu "Lapor Aman Kota Tua". 

Program ini dirancang untuk mempermudah masyarakat, termasuk wisatawan, pelaku usaha, dan warga sekitar, dalam melaporkan berbagai kendala secara cepat dan efisien. Program ini merupakan salah satu bagian dari implementasi Proyek Perubahan SIGRAVINAS yang digagas oleh AKBP Rusmiati Wahyu Lestari.

Sosialisasi yang dilakukan di area pintu masuk pecinan lorong rupa ini bertujuan untuk mengenalkan mekanisme pelaporan baru yang terintegrasi langsung dengan tim keamanan dan ketertiban kawasan. Melalui platform digital yang mudah diakses, masyarakat kini dapat menjadi "mata dan telinga" pengelola dalam menjaga kelestarian dan kenyamanan Kota Tua.

Pengembang Tekhnologi Kepolisian Muda Tingkat I Bidang TIK Polda Metro Jaya, AKBP Rusmiati Wahyu Lestari menyatakan bahwa partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga wajah Kota Tua.

"Kota Tua bukan hanya milik pemerintah, tetapi milik kita semua. Program 'Lapor Aman' ini adalah jembatan kolaborasi antara kami sebagai pengelola dengan jutaan pasang mata yang setiap hari beraktivitas di sini," ujar AKBP Rusmiati Wahyu Lestari. 

"Setiap laporan, sekecil apa pun, sangat berharga bagi kami untuk dapat merespons dengan cepat, baik itu terkait masalah kebersihan, kerusakan fasilitas, gangguan ketertiban umum, hingga potensi tindak kejahatan," sambungnya.

Mekanisme Program Lapor Aman Kota Tua

Program ini memungkinkan masyarakat untuk melaporkan berbagai isu melalui kanal yang mudah dijangkau:

Nomor WhatsApp Resmi: Masyarakat dapat menyimpan nomor WhatsApp [08131032385] untuk mengirimkan laporan berupa teks, foto, atau video singkat.

Pindai Kode QR: Kode QR akan ditempatkan di titik-titik strategis di seluruh kawasan Kota Tua (seperti di depan museum, halte, dan pusat informasi) yang akan mengarahkan pengguna ke formulir pelaporan online.

On the Spot: Sebuah pusat komando/pos lapor aman kota tua juga telah dibuat untuk dapat menerima setiap laporan dari masyarakat. Pos komando ini, terletak di depan pintu masuk pecinan/lorong seni rupa kawasan Kota Tua.

Setiap laporan yang masuk akan diterima oleh pusat komando (command center) yang siaga selama jam operasional kawasan. Tim patroli terdekat akan segera dikerahkan untuk melakukan verifikasi dan penanganan di lokasi. Pelapor juga dapat menerima notifikasi tindak lanjut atas laporan yang telah dikirimkan.

Ajak Masyarakat untuk Berperan Aktif

Selama periode sosialisasi, tim akan berkeliling membagikan brosur, memasang poster informasi, dan memberikan edukasi langsung kepada pengunjung dan pelaku usaha mengenai cara menggunakan platform "Lapor Aman Kota Tua".

"Kami mengajak seluruh pengunjung, komunitas, pedagang, dan warga untuk tidak ragu melapor. Jika Anda melihat sampah yang menumpuk, lampu taman yang padam, atau aktivitas mencurigakan, segera gunakan kanal 'Lapor Aman Kota Tua'. Bersama, kita wujudkan Kawasan Kota Tua yang berkelas dunia, aman, dan membanggakan," tutup AKBP Rusmiati Wahyu Lestari.

Program "Lapor Aman Kota Tua" diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk penanganan masalah yang lebih responsif, sekaligus membangun budaya peduli lingkungan dan keamanan di kalangan masyarakat.

Respons Positif dari Wisatawan

Program yang baru disosialisasikan ini pun mendapat sambutan hangat dari para pengunjung. Salah satunya adalah Riska, salah seorang wisatawan asal Bandung yang sedang berkunjung bersama keluarganya.

"Sebagai wisatawan, keamanan dan kenyamanan itu nomor satu. Dulu kalau melihat ada yang kurang pas, misalnya sampah berserakan atau ada yang mengganggu wisatawan lain, kami bingung harus lapor ke siapa," ungkap Riska. 

"Dengan adanya program 'Lapor Aman' lewat WhatsApp ini, rasanya praktis sekali. Cukup foto dan kirim, kami merasa lebih tenang dan ikut punya andil menjaga tempat ini. Inisiatifnya bagus," sambung Riska.

Testimoni yang ada ini menguatkan tujuan program untuk tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga rasa memiliki di antara para pengunjung.

"Harapan kami, program ini tidak hanya berhenti sebagai proyek, tetapi menjadi sebuah sistem berkelanjutan yang diadopsi dan dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Keberhasilan SIGRAVINAS diukur dari seberapa besar partisipasi publik dan seberapa cepat kami meresponsnya," sambung AKBP Rusmiati Wahyu Lestari.


Baca Juga