Bea Cukai Aceh Kenalkan Layanan Konseling MENTARA, Dorong Pentingnya Kesehatan Mental

KILASRIAU.com, Banda Aceh – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh terus menunjukkan komitmen dalam mewujudkan lingkungan kerja yang sehat dan produktif dengan menghadirkan layanan konseling melalui Tim MENTARA (Mental Terjaga, Asa Terpelihara). 

Komitmen ini diwujudkan dalam kegiatan Sosialisasi Layanan Konseling dan Perkenalan Konselor MENTARA yang diselenggarakan pada Rabu, 1 Oktober 2025 di Learning Corner Satelite (LCS) Kanwil DJBC Aceh serta secara daring melalui kanal resmi Kementerian Keuangan.

Program MENTARA ditujukan bagi pegawai di lingkungan Kanwil Bea Cukai Aceh sebagai upaya membangun lingkungan kerja yang sehat, suportif, dan produktif. 

Kehadiran layanan konseling ini menjadi bagian dari strategi internal untuk mendukung kesejahteraan pegawai, sekaligus mencerminkan keseriusan institusi pemerintah dalam memberi perhatian pada isu kesehatan mental.

Kepala Bagian Umum Kanwil Bea Cukai Aceh, Rhena Desanti, menjelaskan bahwa pembentukan Tim MENTARA bertujuan menghilangkan stigma terhadap kesehatan mental sekaligus memberi dukungan nyata untuk menjaga keseimbangan diri. 

Menurutnya, kesehatan mental memiliki peran besar dalam menentukan kualitas kerja maupun kualitas hidup seseorang. 

“Melalui layanan ini, kami ingin menciptakan ruang aman untuk berbagi, mencari bantuan, dan tetap menjaga keseimbangan diri. Semangat ini juga dapat menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik,” ungkap Rhena.

Tim MENTARA sendiri resmi dibentuk pada 27 Agustus 2025. Tim ini memiliki peran beragam, mulai dari penyediaan konselor pendamping, edukasi tentang kesehatan mental, hingga kerja sama dengan akademisi Universitas Syiah Kuala untuk memberikan dukungan profesional. 

Langkah ini memperlihatkan bahwa isu kesehatan mental kini semakin mendapatkan perhatian serius, bahkan di lingkungan instansi pemerintah.

Kegiatan sosialisasi ini menjadi pengingat bahwa menjaga kesehatan mental merupakan kebutuhan yang tidak bisa diabaikan. Tekanan hidup dan pekerjaan dapat dialami siapa saja, dan mencari bantuan adalah langkah berani untuk kembali sehat dan produktif. 

Dengan semakin terbukanya ruang konseling dan edukasi, diharapkan lahir lingkungan yang lebih harmonis, inklusif, dan mendukung kesejahteraan bersama.

 


Baca Juga