Cegah Peredaran Narkoba dari Balik Jeruji, Kalapas Tembilahan Dapat Dukungan PW-IWO Riau

KILASRIAU.com  – Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW-IWO) Provinsi Riau, Muridi Susandi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah tegas yang diambil oleh Kepala Lapas Kelas IIA Tembilahan, Prayitno, dalam menciptakan lingkungan lembaga pemasyarakatan yang bersih, tertib, dan bebas dari praktik-praktik penyimpangan, khususnya terkait penyalahgunaan alat komunikasi oleh warga binaan.

Menurut Muridi, keberhasilan pihak Lapas Kelas IIA Tembilahan dalam mengantisipasi penyelundupan alat komunikasi seperti handphone menunjukkan adanya komitmen kuat dalam menjaga marwah lembaga pemasyarakatan sebagai tempat pembinaan, bukan sebagai pusat kendali kejahatan yang beroperasi dari balik jeruji.

“Saya sangat mengapresiasi upaya Bapak Prayitno sebagai Kalapas yang menunjukkan kepemimpinan tegas dan visioner dalam menjaga integritas lembaga ini. Penertiban penggunaan handphone bukan hanya soal kedisiplinan, tapi juga langkah strategis untuk mencegah peredaran narkoba dan tindak kriminal lainnya yang sering dikendalikan dari dalam lapas,” ujar Muridi, Rabu (2/10/2025).

Muridi menambahkan, penyalahgunaan alat komunikasi di dalam lembaga pemasyarakatan bukanlah hal baru. Sudah banyak kasus di berbagai daerah di mana jaringan peredaran narkoba dikendalikan langsung oleh narapidana dengan memanfaatkan kelengahan sistem pengawasan di dalam lapas.

“Jika tidak ditertibkan secara serius, maka potensi penyalahgunaan akan terus berkembang. Oleh karena itu, langkah ini harus dilakukan secara berkelanjutan, dengan pengawasan ketat dan integritas dari seluruh jajaran petugas,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Muridi juga menyampaikan apresiasi khusus kepada petugas lapas, Samsul Bahri, yang berhasil menggagalkan upaya penyelundupan handphone ke dalam lapas melalui barang titipan makanan dari keluarga warga binaan.

Kejadian tersebut bermula saat petugas Samsul Bahri tengah melakukan pemeriksaan rutin terhadap barang titipan dari pengunjung. Dalam salah satu makanan yang dibawa, ia menemukan sebuah handphone yang disembunyikan secara rapi dan hampir tak terlihat tanpa pemeriksaan teliti.

“Keberhasilan ini menunjukkan bahwa para petugas memiliki dedikasi dan kewaspadaan tinggi dalam menjalankan tugas. Saudara Samsul Bahri patut dijadikan contoh dan teladan atas integritas dan tanggung jawabnya. Tanpa petugas seperti beliau, upaya mewujudkan lapas yang bersih tentu akan sulit tercapai,” ungkap Muridi.

Ia juga mendorong agar prestasi seperti ini mendapat perhatian dari Kementerian Hukum dan HAM maupun Ditjen Pemasyarakatan, agar bisa menjadi motivasi bagi petugas lain di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Muridi menegaskan bahwa penertiban di lapas tidak cukup hanya dilakukan oleh pihak internal, namun harus melibatkan sinergi dari berbagai pihak. Termasuk di dalamnya aparat penegak hukum, pemerintah daerah, media massa, serta masyarakat.

“Media juga punya peran penting dalam mengawal dan memberi dukungan atas kebijakan yang bertujuan untuk menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih baik. Kami di PW-IWO Riau siap bersinergi, memberikan ruang untuk publikasi positif, serta mengedukasi masyarakat agar mendukung proses pembinaan di lapas,” tambahnya.

PW-IWO Riau berharap upaya yang dilakukan oleh Lapas Kelas IIA Tembilahan dapat menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lainnya dalam menciptakan lingkungan yang aman, bersih, dan benar-benar menjalankan fungsinya sebagai tempat rehabilitasi dan pembinaan warga binaan.


Baca Juga