TELUK KUANTAN (KilasRiau.com) – Pagi itu, Ahad (28/09/2025), suasana di Lingkungan I Kelurahan Sungai Jering terasa berbeda. Bau debu bercampur tanah memenuhi ruangan eks Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang lama tak terpakai. Suara cangkul beradu dengan lantai, riuh obrolan warga, hingga roda gerobak dorong yang berderit, seakan jadi musik pengiring semangat kebersamaan.
Di tengah keringat yang bercucuran, tampak Gunawan—ketua lingkungan yang baru saja terpilih secara aklamasi dua hari lalu—ikut berbaur. Tanpa segan ia mengangkat puing, mendorong gerobak, dan memberi semangat kepada warga yang datang membantu.
“Balai ini nanti bukan hanya tempat berkumpul, tapi rumah bersama untuk kita bermusyawarah dan bersilaturahmi,” ucap Gunawan dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.
Warga pun menyambut baik gagasan tersebut. “Sudah lama kami ingin ada tempat khusus untuk musyawarah. Dengan adanya balai ini, kegiatan warga pasti lebih teratur,” kata Uman, salah seorang warga yang ikut gotong royong.
Hal senada juga disampaikan seorang ibu rumah tangga yang turut hadir. “Kalau ada balai pertemuan, anak-anak muda juga bisa buat kegiatan positif di sini. Jadi tidak hanya untuk rapat, tapi juga kegiatan sosial lainnya,” ujarnya.
Gotong royong hari itu menjadi simbol awal kebersamaan antara ketua lingkungan baru dan warganya. Sebuah langkah kecil yang penuh arti, menandai lahirnya ruang bersama dari tangan-tangan yang tulus bekerja.*(ald)