HMI Cabang Tembilahan Desak Pemerintah Tegas Atasi Angkutan Batu Bara yang Rusak Jalan Inhil- Inhu

KILASRIAU.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tembilahan menyoroti persoalan angkutan batu bara yang semakin meresahkan masyarakat di Rengat–Tembilahan dan sekitarnya.

Truk-truk bertonase besar bukan hanya menghancurkan infrastruktur jalan, tetapi juga mencemari lingkungan, mengganggu kesehatan, bahkan mengancam keselamatan masyarakat.

Ketua HMI Cabang Tembilahan Muhammad Yusuf menegaskan bahwa persoalan ini sudah lama menjadi polemik, tetapi hingga kini tidak ada penyelesaian nyata. Sementara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten hanya bisa melihat saja, tanpa memberikan solusi penyelesaian.

“Masalah ini sudah bertahun-tahun jadi keluhan masyarakat. Pemda terkesan abai, hanya memberi janji, sementara perusahaan tambang terus meraup keuntungan. Ironisnya, tidak ada kontribusi langsung yang jelas ke daerah. Yang ada, masyarakat justru hanya jadi korban,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat Inhu sudah lebih dulu bergerak melalui forum-forum rakyat untuk menuntut solusi konkret.

“Inhil tidak boleh hanya diam. Jangan tunggu parah dulu baru ribut. Dampak dari angkutan batu bara ini langsung dirasakan juga oleh masyarakat Inhil, baik dari kerusakan jalan maupun pencemaran lingkungan,” seru Yusuf.

Menurutnya, kondisi jalan yang dibangun di atas tanah rawa jelas tidak layak dilalui angkutan tambang bertonase besar. Perbaikan yang dilakukan selama ini hanya jadi tambal sulam, habis anggaran tapi tidak menyelesaikan masalah.

HMI Cabang Tembilahan mendesak DPRD Inhil untuk menjalankan fungsi pengawasannya secara serius dan Pemkab Inhil segera bertindak. Lebih jauh, ia juga meminta Gubernur Riau turun tangan langsung.

“Kami menuntut Gubernur Riau bersikap tegas. Jangan biarkan investor tambang mengangkangi aturan dan mengorbankan masyarakat. Jalur khusus, pembatasan jam operasi, hingga penertiban truk ODOL harus segera diberlakukan,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Yusuf kembali menegaskan bahwa HMI Cabang Tembilahan akan terus mengawal persoalan ini hingga ada langkah nyata.

“Jika pemerintah terus diam, keresahan ini bisa meluas jadi konflik horizontal. HMI kami pastikan berdiri bersama masyarakat, dan kami akan terus bersuara demi kepentingan rakyat banyak,” tutup Yusuf.


Baca Juga