Siak, KILASRIAU.com – Memasuki hari keempat kegiatan Reses Masa Sidang III Tahun 2025, Anggota DPRD Kabupaten Siak, H. Asril, SH, kembali turun langsung menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat Kecamatan Tualang. Kali ini, ia mengunjungi dua titik berbeda, pada pagi hari di Jalan Sejahtera Kelurahan Perawang, dan pada sore hari dibelakang RSUD perawang Kampung Perawang Barat, Senin (28/7/2025).
Seperti pada hari-hari sebelumnya, suasana reses berlangsung hangat, penuh dialog terbuka, dan diwarnai dengan antusiasme warga yang menyampaikan beragam keluhan, usulan, serta harapan mereka kepada wakil rakyat. Pada reses ke empat ini yang menjadi sorotan diantaranya pelayanan administrasi di UPTD dukcapil, pembangunan jalan dan semenisasi, serta lampu penerangan.
Dalam pertemuan pagi hari yang digelar di Jalan Sejahtera, Kelurahan Perawang, warga menyampaikan sejumlah persoalan yang menjadi perhatian utama, khususnya dalam hal pelayanan administrasi kependudukan di UPTD Dukcapil Kecamatan Tualang.
Susi, salah seorang warga, mengungkapkan pengalaman pribadinya yang menyita perhatian. Ia mengeluhkan lambatnya proses pengurusan dokumen penting seperti Kartu Keluarga (KK), KTP, dan akta kelahiran. Menurutnya, proses tersebut bisa memakan waktu tiga hingga empat minggu jika diurus secara mandiri.
"Jadi pak, waktu itu kami urus KK sendiri ke UPTD sini. Katanya dua minggu selesai, tapi setelah dua minggu kami datang lagi, malah dibilang belum selesai. Kami tanya kapan selesainya, jawabnya juga tidak pasti," ujarnya dengan ekspresi kebingungan.
Yang lebih mengejutkan, menurut pengakuannya, proses yang semula terhambat bisa langsung selesai setelah ia meminta bantuan seseorang yang kemudian menghubungi pihak UPTD.
"Karena kami butuh cepat untuk urusan sekolah anak, akhirnya minta tolong orang. Orang itu nelpon UPTD, langsung jadi KK nya. Itu bagaimana bisa seperti itu, pak," ucapnya lirih namun penuh rasa kecewa.
Ia juga menyoroti minimnya transparansi dalam pelayanan, yang membuat warga kebingungan mengenai sejauh mana proses dokumen mereka berjalan. Keluhan lain datang terkait pengurusan KTP, khususnya untuk perpindahan alamat. Proses yang dijanjikan selesai dalam dua minggu justru terkendala karena alasan tidak tersedianya blangko.
"Setelah dua minggu ditanya, katanya tak ada blangko. Nggak jelas kapan akan selesai. Tapi ada yang menyarankan langsung saja ke Siak, dan nyatanya di Siak malah ada blangko dan langsung siap pak," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, H. Asril menyatakan keprihatinannya terhadap pelayanan publik yang belum optimal. Ia berjanji akan segera menyampaikan aspirasi tersebut kepada instansi terkait bahkan ke Bupati langsung, serta mendorong peningkatan kualitas layanan Dukcapil agar lebih responsif dan transparan.
“Kita tidak ingin masyarakat merasa dipersulit dalam mengurus dokumen penting. Ini menyangkut hak dasar warga yang harus dijamin dan dilayani dengan baik. Saya akan kawal aspirasi ini hingga tuntas,” tegas H. Asril.

Memasuki sore hari, suasana di belakang RSUD Perawang, Kampung Perawang Barat, menjadi sedikit berbeda dari biasanya. Puluhan warga tampak berkumpul di sebuah lapangan kecil untuk menghadiri kegiatan reses anggota DPRD Kabupaten Siak, H. Asril, SH.
Dalam kegiatan yang bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung ini, warga tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyampaikan berbagai keluhan dan harapan mereka, terutama mengenai kondisi infrastruktur dasar yang hingga kini masih sangat minim.
Ririn, salah seorang warga, mengeluhkan kondisi jalan di permukiman mereka yang masih berupa tanah. Menurutnya, jalan tersebut sudah lama menyulitkan aktivitas warga, apalagi saat musim hujan. Ia berharap ada perhatian pemerintah untuk dilakukan semenisasi, meski tidak harus langsung panjang.
“Kami mohon bantuannya, Pak, supaya jalan di belakang ini bisa disemen. Masih tanah semua, padahal rumah warga di dalam lumayan banyak. Kalau bisa 100 atau 200 meter dulu pun tak apa, yang penting ada perbaikan,” ujar Ririn penuh harap.
Keluhan juga datang dari Renaldi, warga lainnya. Ia menyoroti soal gelapnya jalan utama di malam hari karena belum ada lampu penerangan. Selain itu, ia juga mengusulkan agar jalan yang menghubungkan kawasan mereka ke SMAN 1 Perawang segera diaspal, karena jalur tersebut jadi akses penting bagi warga yang bekerja maupun anak-anak sekolah.
“Kami minta bantuan lampu jalan, Pak. Dari simpang ke sini gelap semua. Kalau bisa lima titik, tapi tiga pun tak apa. Terus kami juga mohon jalan depan ini bisa diaspal. Jalan ini sering dilalui orang kerja dan anak sekolah karena lebih dekat. Kalau bisa satu kilometer dulu pun kami sudah senang,” ungkap Renaldi.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan warga, H. Asril, SH, menyampaikan bahwa usulan semenisasi jalan bisa dimasukkan ke dalam anggaran pokok-pokok pikiran (pokir) dewan. Sedangkan untuk pengaspalan jalan menuju sekolah, ia akan mencoba mengusulkannya langsung ke dinas terkait atau Bupati.
“Untuk semenisasi, nanti kita coba anggarkan lewat pokir. Kalau jalan ke SMAN 1 itu memang strategis, jadi nanti kita sampaikan ke Bupati. Mudah-mudahan responnya cepat dan bisa direalisasikan,” jelas H. Asril.
Terkait lampu penerangan jalan, H. Asril mengatakan bahwa dirinya sudah sempat bicara dengan Dinas Perhubungan. Menurutnya, Dishub siap membantu, asalkan tiangnya sudah tersedia. Untuk itu, ia berencana mencari bantuan tiang dari perusahaan swasta.
“Saya sudah sonding ke Dishub, mereka siap bantu kalau tiangnya ada. Kalau belum ada, kita coba cari dari perusahaan dulu. Setelah itu, baru kita ajukan ke Dishub untuk pasang lampunya,” tambahnya.
Reses ini menjadi bukti nyata bagaimana fungsi dewan sebagai penyambung suara rakyat dijalankan secara langsung di tengah masyarakat. Bagi warga Perawang Barat, pertemuan sore itu menjadi momentum penting untuk menyuarakan kebutuhan mereka. Bagi H. Asril, SH, hal ini menjadi amanah yang akan terus ia perjuangkan demi pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Siak.