Danpos Ramil 02/TM Ikuti Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan Enok Acara untuk Dukung Penanggulangan Stunting

KILASRIAU.com, Enok – Bertempat di Aula Kantor Camat Enok, kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kecamatan Enok digelar pada Senin (17/2). Acara ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat kerjasama antara berbagai pihak dalam menanggulangi stunting, yang masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, khususnya di wilayah Kecamatan Enok.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen penting, mulai dari pemerintah kecamatan, kepolisian, TNI, serta tenaga kesehatan dan masyarakat. Di antaranya, Danpos Ramil 02/Tanah Merah, Serma Boy R Sitompul, yang mewakili Danramil 02/TM, turut hadir sebagai bentuk dukungan terhadap upaya bersama dalam mengatasi stunting. Kehadiran Serma Boy R Sitompul menegaskan peran serta TNI dalam membantu mengedukasi masyarakat terkait pentingnya gizi yang baik bagi pertumbuhan anak-anak.

Dalam acara pembukaan, Camat Enok yang diwakili oleh Kasi Pelayanan Terpadu, BPK Rahli, SH, menyampaikan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, termasuk masyarakat, untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan stunting. BPK Rahli menekankan bahwa selain penanganan medis, kesadaran masyarakat tentang pola makan sehat, pemberian ASI eksklusif, serta sanitasi yang baik juga sangat penting untuk mencegah stunting.

Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat lainnya, seperti Kapolsek Enok yang diwakili oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Enok, Bripka Tamtawasul, serta Kepala Puskesmas Enok, Ilvi Hendri, SKM, dan Kepala Puskesmas Pengalihan,  Baihaqi, SKM. Para kepala puskesmas ini hadir untuk memaparkan data terkini mengenai angka stunting di wilayah masing-masing serta memberikan informasi terkait upaya pencegahan yang telah dan akan dilakukan.

Rangkaian acara dimulai dengan pemaparan data stunting yang disampaikan oleh staf dari masing-masing Puskesmas Enok dan Puskesmas Pengalihan. Mereka menyampaikan angka stunting di Kecamatan Enok yang masih cukup tinggi, serta langkah-langkah yang telah diambil untuk mengurangi prevalensi stunting, seperti penyuluhan gizi kepada ibu hamil dan ibu menyusui, serta program pemberian makanan tambahan bagi balita.

Setelah pemaparan data, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi terbuka yang mengundang peserta untuk memberikan masukan dan bertanya mengenai strategi penanggulangan stunting yang lebih efektif. Beberapa peserta mengusulkan agar lebih banyak diadakan program sosialisasi di tingkat desa dan kelurahan, terutama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya pemberian makanan bergizi pada anak-anak. Selain itu, pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat, mulai dari keluarga, RT, hingga pemerintah desa, juga menjadi pembahasan utama dalam diskusi.

Sesi tanya jawab juga dimanfaatkan oleh peserta untuk lebih memahami tantangan yang dihadapi dalam mengurangi angka stunting, seperti terbatasnya akses masyarakat terhadap makanan bergizi serta kurangnya pengetahuan tentang pola hidup sehat. Pendamping TSK M Arfah turut memberikan pencerahan terkait peran pendamping dalam membantu masyarakat yang teridentifikasi sebagai keluarga berisiko tinggi stunting, serta cara-cara untuk meningkatkan pemberdayaan keluarga agar dapat mencegah stunting secara mandiri.

Melalui kegiatan ini, diharapkan ada peningkatan kolaborasi antara pihak kecamatan, instansi terkait, dan masyarakat dalam menanggulangi masalah stunting yang menjadi prioritas dalam pembangunan kesehatan nasional. Kegiatan Rembuk Stunting ini juga menjadi platform bagi seluruh pihak untuk memperkuat komitmen mereka dalam memberikan perhatian yang lebih besar terhadap anak-anak dan keluarga yang terdampak stunting.

Dengan adanya kolaborasi yang solid antara pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Kecamatan Enok dapat terus menurun, serta membawa dampak positif bagi perkembangan generasi mendatang.


Baca Juga