Mantan Panglima TNI Tersinggung, Hanya Mampu Perang 3 Hari

KILASRIAU.com - Dalam pidato kebangsaannya, Capres Prabowo Subianto menyinggung kekuatan militer Indonesia yang menurutnya hanya akan bertahan selama tiga hari jika terjadi perang.

Prabowo mengaku mendapat informasi dari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu jika amunisi yang dimiliki TNI hanya cukup untuk tiga hari.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) , Jokowi - Ma'ruf Amin, Moeldoko, menegaskan apa yang disampaikan Prabowo tidak benar.

"Sebagai mantan panglima TNI, saya tersinggung. Itu mendegradasi semangat prajurit," kata Moeldoko kepada merdeka.com dan liputan6.com, Rabu (16/1)

Menurut Moeldoko pembangunan kekuatan pokok minimum TNI telah dimulai sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dilanjutkan oleh Presiden Jokowi. Saat ini program tersebut telah tercapai dengan modernisasi berbagai alusista TNI.

"Kita ini urutan no 15 militer terkuat di dunia. Di ASEAN, militer kita nomor satu terkuat. Dunia mengakui Kopassus sebagai salah satu pasukan khusus nomor satu," kata Moeldoko.

Soal amunisi menurut Moeldoko, TNI juga tidak kekurangan. Saat ini industri pertahanan dalam negeri sudah mampu membuat amunisi sendiri. Salah satunya yang berlokasi di Turen, Malang.

"Amunisi kita cukup untuk berbulan-bulan, kita punya pabrik sendiri," kata Moeldoko.

Moeldoko meminta semua pihak berhenti membuat kabar hoaks soal TNI. Menurutnya masyarakat harus yakin dengan kekuatan yang dimiliki Indonesia.

"Saya pernah gelar kekuatan TNI di depan perwakilan negara-negara lain. Mereka kagum melihat kemampuan TNI. Jiwa prajurit harus percaya diri akan kemampuan kita," tutup pensiunan Jenderal TNI bintang empat ini.


Baca Juga