BAZnas Inhil Peduli Cuci Darah Duafa Hemodialisa

TEMBILAHAN, KILASRIAU.com - Melihat urgensi (keharusan yang mendesak) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNas) Indragiri Hilir (Inhil) menyalurkan bantuan kepada pasien cuci darah (Hemodialisa) RSUD Puri Husada Tembilahan.

10 alat pencuci darah yang sudah beroperasi selama 3 tahun belakangan ini terganggu, menurut keterangan Direktur RSUD Puri Husada Saut Pakpahan, 2 minggu kemarin peralatan rusak total. Jumlah pasien yang butuh pelayanan tersebut berjumlah 60 orang semua adalah peserta BPJS.

Karena alat ini rusak pihak RSUD tidak akan mentelantarkan pasien dan bertanggung jawab atas pelayanan Hemodialisa.

"Kami coba memfasilitasi agar mereka dapat mencuci darah di rumah sakit yang bisa bekerjasama, terpilih ada 5 RSUD, salah satunya di Rengat dan 4 di Pekanbaru," terang Saut, Senin (18/9/2018) malam di RSUD.

Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS, untuk transformasi, penginapan dan makan itu berbeda, akhirnya RSUD bekerjasama dengan BAZNas Inhil.

"Kita sampaikan keluhan kita apakah bisa dibantu BAZNas," ucap Saut kembali.

Lanjutnya, Syukurlah bisa kepada sasaran yang tepat dan peruntukannya pasien yang statusnya BPJS kelas 3.

"Kami berterimakasih sama BAZNas Inhil karana ditengah kepedulian kepada masyarakat membutuhkan pertolongan BAZNas hadir sesuai ruang lingkup yang bisa dilakukan dan terwujudlah pengiriman pasien untuk melakukan cuci darah," ujarnya dengan kelegaan.

Senada, Ketua BAZNas Inhil HM Yunus Hasby mengungkapkan, kami (BAZNas) melihat kondisi ini sudah urgensi, dan melihat sisi ini semua, BAZNas menetapkan darurat.

"Sifat darurat kami boleh mengeluarkan uang sesuai tupoksi. Hal pertama sekali di luar tanggung Pemerintah, RSUD dan BPJS. Lebih kepadanya personal," terang Yunus.

Yunus katakan lagi, antaranya adalah seperti konsumsi pasien dan keluarga tranformasi serta akomodasi.

"Kami tegaskan sampai alat cuci darah Hemodialisa benar berfungsi dan akan kami bantu sampai berfungsi alat itu sebiasanya," tekan Yunus.

Secara teknisnya, BAZNas menyerahkan ke manajemen RSUD. Sehingga setelah dihitung, ungkap Yunus, dana yang dibutuhkan berkisar 30-50juta yang akan dibantu.

"Malam ini kami bantu 30juta dulu, yang jelas kami sudah menyepakati hal yang menjadi ketidakmampuan pasien akan dibiaya BAZNas," imbuhnya lagi.

Untuk diketahui, RSUD Puri Husada Tembilahan bekerjasama dengan salah satu perusahaan untuk mendapat 10unit Hemodialisa. Selama ini berjalan baik dari 2016, 2017 dan 2018 terutama di 3 bulan teakhir ini terjadinya gangguan pada alat.

Ada masalah yang klasik, ialah air yang punya spesifikasi sendiri. Alat ini memiliki komposisi air diperlukan. RSUD menemukan jalan keluar dengan sumber air baru, saat ini sudah beroperasi dan dikirim ke laboratorium. Hasilnya cukup lama hampir 1 bulan lebih dan diperiksa di IPB Bogor. (***)






Tulis Komentar