Kolaborasi Jubir Kepresidenan RI Dengan Praktisi Amerika Akademik Malaysia di Webinar Covid Psikolog

KILASRIAU.com  - Setelah sukses melaksanakan 16 kali webinar nasional dengan tema-tema seputar covid 19 dan psikologi, komunitas virtual dengan psikologi (Kovid Psikologi) menggelar seminar internasional dengan mendatangkan narasumber dari tiga Negara yaitu Indonesia, Amerika dan Malaysia.

Masing-masing adalah Muhammad Fadjroel Rachman dari Indonesia yang merupakan juru bicara (Jubir) Kepresidenan RI, Joan Rebmann Condon seorang psikolog dan praktisi dari Amerika Serikat serta Dr Rer Nat Nurul seorang psikolog dan akademisi dari Malaysia.

Yang bertindak sebagai Keynote Speaker pada seminar ini adalah Prof Khairunnas Rajab  yang merupakan dekan Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.

Kegiatan ini dilaksanakan telah dilaksanakan pada hari  Jumat, 29 Agustus 2020 melalui via zoom dan ditayangkan secara live di chanel youtube. Webinar kali ini bertemakan Freedom in Pandemi.

Menurut Cahaya Makbul selaku koordinator Kovid Psikologi, tema tentang kebebasan ini sengaja diangkatkan yang  bersempena dengan ulang tahun Republik Indonesia ke 75.

"Seperti biasanya, webinar yang ditaja Kovid Psikologi ini selalu mengkolaborasikan keilmuan psikologi dengan keilmuan lainnya. Kegiatan ini juga dipandu Mangisi Erlinda, mahasiswi magister Psikologi UIN Suska Riau," kata Makbul sapaan nya, Minggu (30/8).

Dalam Makbul menambahkan "Pemaparan yang disampaikan  Prof Khairunnas Rajab selaku seorang Psikoterapis Islam sudah  menjelaskan bahwa masa pandemi harus dihadapi dengan kekuatan fisik, mental dan spiritual. Dalam Islam, ritual wudhu dan membersihkan anggota tubuh menjadi salah satu cara dalam menjaga kebersihan fisik. Stabilitas mental dan spiritual juga dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam menghadapi efek Covid-19,"

Selanjutnya, Joan Rebmann Condon menuturkan tentang Capacitar Internasional, sebuah lembaga yang memberikan pelatihan kepada grassroot dan pemimpin masyarakat. Pelatihan tentang trauma healing dan bagaimana tubuh merespons kecemasan dan kekuatiran secara holistik.

"Kesehatan tubuh, pikiran dan spiritual adalah hal yang harus dijaga secara bersamaan karena semuanya saling terkait. Khususnya dalam menghadapi kecemasan dan ketakutan selama masa pandemi, serta ada beberapa tehnik Capacitar seperti: tehnik pernafasan, self-center, finger hold dan titik akupuntur untuk meningkatkan imunitas tubuh," sebut Joan.

Sementara, Dr. Nurul menerangkan tentang tantangan dalam pekerjaan selama masa pandemi. "yang paling utama adalah kondisi para pekerja di atas produksi. Tantangan yang dihadapi para pekerja semakin beragam di masa bekerja dari rumah. Konflik antara pekerjaan dan kesibukan rumah tangga, bagaimana mengatur semangat kerja dan produktivitas serta stress akibat masa karantina yang berkepanjangan adalah persoalan yang banyak muncul di masa pandemi ini," jelasnya.

Di sisi lain, Jubir Kepresidenan RI menjelaskan bahwa Peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 75 pada tahun ini harus di rayakan secara berbeda. Namun Presiden RI tetap menjalankan visinya yang menginginkan Indonesia menjadi negara yang maju. Tahun ini Indonesia masuk kategori middle class income country, dan diharapkan dalam 25 tahun kedepan Indonesia menjadi salah satu negara dengan penghasilan kapita terbesar.

"Menyikapi Covid-19, pemerintah telah mempersiapkan banyak dana baik dalam bidang pengobatan, penyuluhan kesehatan dan pembelian/pembuatan vaksin Covid- 19, ungkap Bung Fadroel. Beliau juga menjelaskan bahwa vaksin menjadi salah satu prioritas presiden untuk segera mengakhiri  pandemi Covid-19. Hal ini terus dilakukan dengan menugaskan menteri BUMN dan menteri luar negeri untuk terus menjalin kerjasama dengan negara-negara yang akan memproduksi vaksin Covid-19 ini," tutupnya (**)






Tulis Komentar