Kota Tembilahan pada bulan Januari 2020 alami Inflasi 0,41% dengan IHK

KILASRIAU.com - Perkembangan Indeks harga konsumen atau inflasi di kota Tembilahan pada Januari 2020, yang dilakukan pemantauan dari Badan pusat statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Senin (3/2/2020).

Untuk diawal tahun 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) telah melakukan sistem yang baru.

"Pada tahun ini dasar yang kita gunakan adalah hasil survei biaya hidup 2018 jadi kita menggunakan tahun dasar yang baru tahun 2018 kita mulai pada Januari 2020 ini sampaikan pada tanggal 3 Februari hingga kedepannya kita akan menggunakan tahun dasar 2018 sampai nanti mungkin ada yang baru sekitar 5 tahun yang akan datang," ucap Kepala BPS Kabupaten Inhil Ajid Hajiji

Kepala BPS Kabupaten Inhi mengatakan bahwa pada bulan Januari 2020, Kota Tembilahan mengalami inflasi sebesar 0,41 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,30. Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2020 sebesar 0,41 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2020 terhadap Januari 2019) sebesar 1,89 persen.

"Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,02 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,13 persen; kelompok perlengkapan, eralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen; elompok transportasi sebesar 0,34 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,09 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,68 persen. Kelompok lainnya relatif stabil," jelasnya.

Menurut Kepala BPS Kabupaten Inhil terjadinya inflasi di Tembilahan yang komoditas memberikan andil antara lain: rokok kretek filter, jengkol, emas perhiasan, mobil, minyak goreng, bawang merah, cabai merah, tomat, cabai rawit, rokok putih, gula pasir, santan jadi, rokok kretek, tempe, ikan patin, kacang panjang, ketimun, daun singkong, dan komoditas lainnya.

"Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi di Kota Meulaboh sebesar 1,44 persen, diikuti oleh Kota Gunungsitoli sebesar 1,31 persen dan Kota Metro sebesar 1,15 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,08 persen," jelasnya.

Kepala BPS Kabupaten Inhil menututurkan bahwa sanya di Indonesia sendiri, dari 90 kota IHK, 79 kota mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 1,44 persen dengan IHK sebesar 106,20 dan terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 103,61. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 1,39 persen dengan IHK sebesar 102,09 dan terendah terjadi di Kudus sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 103,37.

"Maka dari itu, Sekarang sudah di mudahkan kita untuk melihat dan memantau perkembangan indeks harga yang ada di Indonesia hingga di Kabupaten Inhil, dan juga langsung melihat di situs;

1). Softflle PDF Berita Resmi Statistik dan Publikasi Statistik lainnya dapat diunduh di;
https://Inhilkab.bps.go.id/

2). Untuk data-data pada level provinsi
https://Riau.bps.go.id/

3). Untuk data-data pada level nasional
https://www.bps.go.id/

4). Download aplikasi statistik di playstore: ALLSTATS," tutupnya.






Tulis Komentar