Kemenag Inhil Harap 162 Orang Tenaga Penyuluh Se- Inhil Mampu Tunjang Program Prioritas Pemerintah

KILASRIAU.com - Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Drs HM Wardan MP menghadiri Pembinaan dan Pembekalan Penyuluh Agama Islam Nonton PNS di Lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Inhil Periode 2020-2024, Senin (27/1/2020).

Bertempat di salah satu hotel di Tembilahan, Bupati juga melakukan Penyerahan SK kepada 162 orang Penyuluh Agama Islam tersebut.

Kepala Kantor Kemenag Inhil, H Harun SAg MPd, menceritakan sekilas mengenai keberadaan Penyuluh Agama ini.

"Penyuluh Agama ini dulu namanya GAH (Guru Agama Honor), seiring perkembangan zaman meningkat menjadi PAH (Penyuluh Agama Honor), hampir seluruh KUA di saat itu menjadi penyuluh. Dan melalui Menteri Agama yang baru ini ditingkatkan lagi statusnya menjadi Penyuluh Agama Non PNS," terang Harun.

Dikatakannya, Penyuluh Agama awalnya berjumlah 59 orang, kemudian direkrut anggota baru sebanyak 103 orang. Harun menyebut ada 5 budaya kerja yang harus ditanamkan di dalam diri Penyuluh Agama, di antaranya; integritas, profesional, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan.

"Penyuluh Agama periode 2020-2024 dituntut agar mampu menjelaskan kepada masyarakat sesuai perkembangan zaman terkait radikalisme, terorisme, modernasi beragama, stunting," paparnya.

Selain itu, Penyuluh Agama diharapkan dapat menunjang Program Prioritas Pemerintah, mulai dari Program Magrib Mengaji, DMIJ Plus Terintegrasi, hingga 1 Desa/ Kelurahan 1 Rumah Tahfidz.

"Salah satu tugas Penyuluh Agama ialah menyampaikan pesan-pesan pembangunan dengan bahasa agama, artinya memberikan kesejukan, ketentraman, kedamaian, dan konseling," tegas Kepala Kantor Kemenag Inhil.

Sepakat dengan Kepala Kantor Kemenag Inhil, dalam sambutannya Bupati menyampaikan bahwa keberadaan Penyuluh Agama sangat diharapkan untuk membantu mensosialisasikan program-program pemerintah kepada masyarakat.

"Saya sudah berkomitmen, ada salah satu program prioritas yang namanya adalah DMIJ Plus Terintegrasi, plus terintegrasi inilah di mana keterkaitannya dengan Penyuluh Agama. Melalui DMIJ Plus Terintegrasi, sudah dituangkan dalam RPJMD 2018-2023 yang disahkan, saya sangat mengharapkan dukungan dan bantuan melalui penyuluh yang ada di lingkup Kementerian Agama Kabupaten Indragiri Hilir," urai Bupati.

Periode ini, Pemerintah fokus pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Magrib Mengaji yang masih menjadi salah satu program wajib, dan kini ditambah dengan Program 1 Desa/ Kelurahan 1 Rumah Tahfidz.

Program tersebut menjadi penting dan diharapkan sukses. Diutarakan Bupati Agamis ini, program agama tersebut lahir karena berawal dari kerisauan pemerintah terhadap kehidupan generasi milenial dewasa ini.

"Saya rasanya hampir semua desa sudah saya kunjungi, dari kunjungan yang dilaksanakan ada 1 kekhawatiran saya melihat perkembangan teknologi yang begitu cepat, kondisi daerah kita yang berbatasan dengan daerah tetangga, melihat kenakalan remaja saya lihat sudah sampai ke daerah kita. Saya pernah dapat laporan, bahwa di suatu daerah telah ada anak usia SD yang ngelem, menggunakan narkoba, dan sebagainya," papar Ayahanda Kabupaten Inhil ini.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka melalui Program 1 Desa/ Kelurahan 1 Rumah Tahfidz ini, diharapkannya akan mencetak generasi yang Qur'ani.

"Saya yakin dan percaya saat ini di desa-desa sudah banyak dibangun rumah tahfidz, tapi kami menitipkan anggaran di dalam DMIJ Plus Terintegrasi, maka harus ada 1 rumah tahfidz yang dikelola dan benar-benar menjadi tanggung jawab oleh Pemerintah Desa/ Kelurahan ataupun Kecamatan," pungkas Orang Nomor Sati di Kabupaten Paling Selatan di Provinsi Riau ini.

Turut hadir dalam kesempatan itu Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Inhil Susilo SH, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Inhil, Ketua MUI Kabupaten Inhil, Narasumber, Penyuluh Agama se-Kabupaten Inhil, serta tamu undangan lain.






Tulis Komentar