Badan Pusat Statistik Inhil Catat Kota Tembilahan Bulan Oktober 2019 Alami Deflasi 0,59% dengan 142,

KILASRIAU.com - Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir melaksanakan Pres Realese BRS Inflasi Kota Tembilahan bulan Oktober 2019 yang berlangsung di Aula BRS Kabupaten Indragiri Hilir, Jalan Bunga nomor 11 Tembilahan, Jum'at (01/11/2019).

Diketahui bahwa Kota Tembilahan pada bulan Oktober 2019 mengalami deflasi sebesar 0,59% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 142,58.

Kepala Dinas Badan pusat statistik Kabupaten Inhil Ajid Hajiji menjalaskan bahwa ada beberapa poin perkembangan IHK (Inflasi/Deflasi).

"• Pada bulan Oktober 2019, Kota Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,59% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)  sebesar  142,58%. Dengan demikian, Inflasi Tahun Kalender hingga Oktober 2019 sebesar 2,58%, dan Inflasi Year on Year (Oktober 2019 terhadap Oktober 2018) sebesar 4,12%.

• Deflasi  di  Tembilahan  bulan  Oktober  2019  terjadi  karena  adanya penurunan harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,89%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01%, kelompok perumahan, air, listrik dan gas sebesar 0,14%, kelompok  sandang  sebesar 0,18% dan kelompok  pendidikan, rekreasi  dan  olahraga  sebesar 0,01%.  Sementara kelompok lainnya  mengalami  inflasi, yaitu  kelompok  kesehatan  sebesar 0,10 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 
0,03%.

• Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Tembilahan antara  lain:  udang  basah,  cabai  merah,  cabai  rawit,  cumi-cumi, besi  beton,  kentang,  telur  ayam  ras,  rampela  hati  ayam,  teri  dan sebagainya.  Sementara  komoditas  yang  memberikan  andil  inflasi antara lain: daging ayam ras, serai, bawang merah, buncis, ketimn, kacang panjang, jengkol, ikan asin belah dan komoditas lainnya.

• Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 10 kota mengalami inflasi, dengan inflasi  tertinggi di Kota Lhokseumawe  sebesar 0,53%, diikuti oleh Kota Padangsidimpuan sebesar 0,35% dan Kota  Meulaboh  sebesar  0,18%. Sedangkan  inflasi  terendah terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,01%. Sementara 13 kota lainnya mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi yaitu  Kota Tembilahan sebesar 0,59% dan deflasi terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,02%.

• Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 43 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,22%, diikuti Kota Manokwari sebesar 0,88% dan Kota Tanjung sebesar 0,78%. Inflasi terendah terjadi di Kota Ternate, Tual dan Pematang Siantar sebesar 0,01%. Sementara 39 kota lainnya mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Balikpapan sebesar  0,69% dan  deflasi terendah terjadi di Kota Palopo 
sebesar 0,01%," jelasnya.

Dinkes BPS Inhil mengungkapkan Deflasi di Tembilahan pada bulan Oktober 2019 sebesar 0,59% terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen pada kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,89% dengan  andil  sebesar  0,55%, makanan  jadi,  minuman,  rokok  dan tembakau sebesar 0,01% dengan andil sebesar 0,002%, perumahan, air, listrik dan gas sebesar 0,14% dengan andil sebesar 0,04%, sandang sebesar 0,18% dengan andil sebesar 0,01% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar  0,01% dengan andil sebesar 0,0002%. Sementara kelompok lainnya yang mengalami kenaikan indeks harga konsumen antara lain kelompok kesehatan sebesar 0,10% dengan andil sebesar 0,003%, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03% dengan andil sebesar 0,003%.

"Komoditas yang mengalami penurunan harga atau memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Kota Tembilahan antara lain udang basah, cabai merah, cabai rawit,  cumi-cumi, besi beton, kentang, telur ayam ras, rampela hati ayam, teri, emas perhiasan, kembang kol, minyak goreng, petai, kol putih/kubis, cabe hijau, patin, tomat sayur, jeruk nipis/limau, seng, mesin cuci, wortel, gula pasir, kulkas/lemari es, sabun detergen bubuk/cair, televisi berwarna, susu bubuk dan hand body lotion," ujarnya

‌"Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga atau memberikan andil terjadinya inflasi di Kota Tembilahan antara lain daging ayam ras, serai, bawang merah,  buncis, ketimun, 
kacang panjang, jengkol, ikan asin belah, sawi hijau, terong panjang, sepeda motor, bedak, tepung 
terigu, kacang hijau, susu untuk bayi, kaos dalam/ singlet, susu untuk balita, beras dan sabun cair/
cuci piring," tambahnya.






Tulis Komentar