Harga Cabai di Riau Melambung namun Produksi Menurun

KILASRIAU.com - Tingginya harga cabai di Provinsi Riau mencapai Rp80 ribu perkilogram (Kg) disebabkan musim tanam cabai di daerah produksi belum maksimal. Sehingga pasokan cabai ke Riau menjadi berkurang, sementara permintaan pasar tinggi.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Riau, Hamsani Rachman, Selasa (9/7/2019) di kantor Gubernur Riau. 

"Memang saat ini musim panen di daerah produksi cabai sedang tidak stabil. Karena Riau sebagai daerah konsumen, makanya pasokan cabai sedikit berkurang, sehingga berdampak terhadap harga," katanya. 

Bahkan, dia mengaku pihaknya agar para pengusaha cabai di Riau dapat melakukan komunikasi dengan daerah penghasil seperti di daerah Jawa. Namun kondisinya di sana juga sama, mereka kekurangan cabai. 

"Di Sumatera Barat dan Sumatera Utara juga sama kondisinya. Bahkan harga cabai di daerah penghasil sudah mencapai Rp50 ribu perkilogram. Tentu kalau ke luar seperti Riau harganya lebih mahal karena butuh biaya transportasi," jelasnya. 

Hamsani menyampaikan, saat ini harga cabai di pasar tradisional di Riau mencapai Rp70 ribu sampai Rp80 ribu per Kg. Meski begitu pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa karena memang produksi cabai di daerah penghasil menurun.  

"Kondisi seperti itu. Kita juga tak bisa apa-apa, karena kita tak ada dana cadangan seperti di Bulog. Kita hanya bisa mengimbau pengusaha melakukan kontak perdagangan dengan daerah penghasil cabai," paparnya. 

Lebih lanjut dia mengatakan, menurun produksi cabai di daerah penghasil karena saat ini belum musim panen. Karena puncak panen pada saat lebaran, makanya saat itu harga cabai normal. 

"Makanya setelah lebaran produksi berkurang karena mereka belum panen. Namun kondisi ini sudah kita sampaikan ke Menteri Perdagangan melalui Dirjen Perdagangan meminta solusi," tukasnya.






Tulis Komentar