Pelajar yang di Bukit Piramid Ramai Dikaitkan dengan Hal Mistis

Tim SAR yang tengah melakukan pencarian Toriq Rizky/Foto: Chuk Shatu Widarsha

KILASRIAU.com - Tim SAR belum menemukan pelajar yang hilang di Bukit Piramid di Pegunungan Argopuro. Namun postingan soal keberadaan Toriq Rizky Maulidan makin beragam di media sosial. 

Sebelumnya, akun youtube Wong Ndeso menggambarkan posisi Toriq berada di antara kayu-kayu di atas bukit. Petunjuk tersebut berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan sekelompok tim supranatural seperti yang digambarkan dalam video viral tersebut. Dalam video tersebut, tampak seorang mediator yang kesurupan menunjukkan lokasi Toriq berada.

Namun apa yang digambarkan dalam akun Youtube Wong Ndeso berbeda dengan yang diunggah akun Facebook Aziz Irawan. Senin (1/6), Aziz menulis jika Toriq disembunyikan di dalam batu oleh 'penunggu' Bukit Piramid.

Bahkan Aziz juga melengkapi unggahannya dengan foto lokasi batu itu berada. Menurutnya, Toriq disembunyikan di dalam batu karena merusak rumah para makhluk halus di wilayah itu.

Aziz juga berpesan agar mereka yang mencari Toriq membawa tumpeng lengkap dengan satu ekor ayam cemani jantan. Kemudian melakukan selamatan di sekitar batu itu. Air satu ember kemudian disiramkan di atas batu agar semuanya tahu. 

"Ini anaknya ada di dalam batu. Dan dia disembunyikan di dalam batu karena telah merusak rumahnya," tulis Aziz dalam postingannya yang dikutip detikcom, Selasa (2/7/2019).

Aziz juga menilai sang mediator dalam video yang diunggah akun youtube Wong Ndeso sebenarnya tidak kesurupan. Dia hanya bersandiwara mengikuti alur pikirannya saja. 

Dalam postingannya Aziz juga menulis, jika memang mau, mereka yang ingin menemukan keberadaan Toriq hendaknya membawa ibunya ke lokasi. Kemudian membawa kembang setaman dan air satu ember. 

"Jangan lupa baca basmalah dan didampingi juru kunci/ orang yang paham daerah situ. Semoga cepat dibolehkan pulang," imbuhnya.
 


Bukit Piramid tempat Toriq hilang terbilang jalur pendakian yang ekstrem, karena medannya yang terjal dan curam. Bahkan, warga sekitar juga menilai bukit itu wingit dan dihuni 'penunggu' bukit.

"Tiap malam kadang Jumat Legi warga mengirimkan doa untuk penunggu sana. Biar diberi keselamatan," kata salah seorang warga Desa Sumber Salak, Curahdami, Ahmad saat berbincang dengan detikcom.

Hal itu dilakukan, katanya, karena warga banyak mengandalkan kehidupan dari kawan tersebut. Yakni mencari rumput untuk pakan ternak maupun mencari kayu bakar. 






Tulis Komentar