PBSI Bersedia untuk Berkoordinasi dengan BOPI

Achmad Budhiharto, sekjend PP PBSI (Femi Diah/detikSport)

KILASRIAU.com - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengingatkan panitia penyelenggara Indonesia Terbuka 2019 untuk meminta rekomendasi izin keramaian. PP PBSI menyanggupi asal ada pemberitahuan sejak awal.

Indonesia Terbuka dilangsungkan di Istora, Senayan, 16-21 Juli. Turnamen BWF World Tour super 1000 merupakan salah satu dari tiga turnamen bulutangkis terbesar di dunia selain China Terbuka dan All England. BOPI sebagai pembantu Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam pengawasan dan pengendalian olahraga profesional, mengingatkan panpel untuk masalah rekomendasi izin keramaian.


Kepengurusan BOPI sendiri ingin berbenah lantaran cabor profesional bukan hanya fokus sepakbola tapi juga termasuk cabang olahraga lainnya seperti bulutangkis, golf, dan lainnya.
 

Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, merespons positif permintaan BOPI itu. Selama ini, PBSI tak menghubungi BOPI untuk menggelar Indonesia Terbuka karena tak mengetahui prosedur itu. 

"Saya sih tak ada masalah kalau memang harus berhubungan dengan mereka (BOPI) karena ketidakbtahuan saja. Dan sementara ini kami sudah berjalan bertahun-tahun seperti itu dan tidak timbul problem apapun," kata BudihartoJumat (14/6/2019). 

"Poinnya kami tidak tahu kalau harus seperti itu dan tidak pernah diberi tahu. Jadi kami berjalan dengan regulasi yang sudah ada," dia menambahkan. 

Kemenpora Dukung Pembenahan BOPI

Sementara itu, Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mendukung langkah BOPI untuk lebih teliti memantau turnamen olahraga di Tanah Air. Dia meminta BOPI berbenah. 

"Kami menyesalkan atas pernyataan BOPI. Jadi sepertinya belum koordinasi dengan bosnya sendiri dan belum kordinasi dengan kami. Harus hati -hati karena turnamen bulutangkis Indonesia Open sudah rutin bergulir," kata Gatot dalam sambungan telepon terpisah.

"Bahwasanya BOPI itu akan menggalang kerjasama berkoordinasi dengan PB-PB yang mengadakan event profesional kami dukung sepenuhnya karena tugasnya BOPI begitu. Tapi (cabor juga) harus diajak, dirangkul, duduk bareng. Jangan langsung knock down gitu," dia menjelaskan.

"Yang kedua, mereka itu tidak menggunakan visa turis tapi visa atlet untuk turnamen. Dan mereka (PBSI) menyanggupi kalau sowan ke BOPI mereka (PBSI) siap kok. Ya ini kan masalah komunikasi saja," ujar Gatot.






Tulis Komentar