NTP Hanya Naik 0,05%, Petani Riau Masih Defisit

Ilustrasi

KILASRIAU.com - Catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Mei 2019, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 95,76 atau hanya naik 0,05 persen dibanding NTP April 2019 sebesar 95,70. Ini artinya petani secara umum masih mengalami defisit.

"Kenaikan NTP ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani yaitu sebesar 1,19 persen relatif lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 1,14 persen dibandingkan bulan sebelumnya," ujar Kepala BPS Riau, Aden Gultom, Rabu (12/6/2019).

Defisit ini terutama terjadi pada petani subsektor hortikultura (NTPH=98,00), subsektor peternakan (NTPT=96,12), subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR=92,83).

"Sementara itu, subsektor yang mengalami surplus adalah subsektor perikanan dan subsektor tanaman pangan," imbuhnya.

Lanjut Aden, kenaikan NTP di Provinsi Riau pada bulan Mei 2019 terjadi pada 3 dari 5 subsektor penyusun NTP, yaitu subsektor peternakan naik sebesar 1,60 persen, subsektor hortikultura naik sebesar 1,19 persen, dan subsektor perikanan naik sebesar 0,63 persen.

"Pada Mei 2019, ada 3 dari 10 Provinsi di Pulau Sumatera mengalami kenaikan NTP yaitu Provinsi Riau, Provinsi Jambi, dan Provinsi Kepulauan Riau. Jika dibandingkan dengan NTP Provinsi lain di Pulau Sumatera, Riau menduduki peringkat ke-5, di bawah Provinsi Lampung, Provinsi Jambi, Provinsi Kepulauan Riau, dan Provinsi Sumatera Utara," pungkasnya.

Sebagai informasi Nilai Tukar Petani adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani dan dinyatakan dalam persentase.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan daya beli petani di daerah perdesaan, dengan mengukur kemampuan tukar produk yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga petani.

Semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar petani relatif lebih baik dan tingkat kehidupan petani juga lebih baik.






Tulis Komentar