Gairah Pelaku Pasar akan Angkat IHSG

Ilustrasi

KILASRIAU.com -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi lebih kuat usai libur panjang Lebaran. Minat pelaku pasar untuk berinvestasi di pasar saham yang terbilang cukup tinggi diperkirakan akan mengangkat pergerakan indeks.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan transaksi beli tak hanya dilakukan oleh pelaku pasar lokal, tapi juga asing. Ia optimistis IHSG tembus ke level 6.288.

"Liburan telah lewat, market akan kembali dimulai, geliat investor akan kembali turut menggairahkan pasar," papar William seperti dikutip dari risetnya, Senin (10/6).

William menyebut ketertarikan pelaku pasar asing terhadap pasar saham Indonesia terjaga sejak awal tahun. Terbukti, asing tercatat beli bersih alias net buy sebesar Rp57,38 triliun secara year to date (ytd) atau sejak awal 2019 hingga perdagangan terakhir.
 

"Kondisi fundamental serta capital inflow(aliran dana asing) ke dalam pasar modal Indonesia masih terjaga dengan baik," ucapnya. 

Ia meramalkan IHSG bergerak dalam rentang support 6.021 dan resistance6.288. Pelaku pasar dapat mencermati beberapa saham berkapitalisasi pasar yang cukup tinggi (big capitalization/big cap), seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). 

Sementara, Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo menyatakan pergerakan IHSG sepekan ini akan diwarnai berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri. Salah satu pengaruh dari domestik adalah tingkat inflasi periode Mei 2019.

Kemudian, IHSG juga akan bergantung dari sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pada pertengahan dan akhir pekan ini. Salah satunya terkait penjualan ritel.

"Data Ekonomi memberikan sentiment positif untuk kinerja indeks global yang diharapkan mendorong kinerja IHSG untuk menguji level 6.230," kata Lucky.

Menurutnya, pergerakan IHSG tak akan kembali ke area 6.000. Lucky memproyeksikan IHSG berada dalam rentang support atau titik terendah di level 6.198 dan titik tertinggi atau resistance di level 6.230.

Sekadar mengingatkan, IHSG meningkat signifikan pada akhir Mei atau sebelum libur Lebaran kemarin sebesar 1,72 persen ke level 6.209. Pelaku pasar asing memborong saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga mereka tercatat beli bersih Rp1,43 triliun.






Tulis Komentar